Dawai Kalbu

Sebuah Nafas – Cahaya dan Kegelapan

Sebuah Nafas – Cahaya dan Kegelapan


Bagaimanapun, suatu hari matahari akan terbit. Cahaya akan menghujani seluruh alam semesta sekali lagi. Cahaya akan datang menelan kegelapan di semua segmen kehidupan. Dengan beriman, Allah akan menyelamatkan mereka yang berhasil menjadi waliyullah dari kegelapan berlapis-lapis. Allah akan menggenggam tangan mereka dan memasukkannya ke dalam cahaya-Nya. Allah SWT berfirman dalam Q.S. An-Nur ayat 35: “Allah adalah Zat yang senantiasa menyinari langit dan bumi”. Allah SWT adalah sumber cahaya. Oleh karena itu, kita harus senantiasa menjalin hubungan dengan Allah SWT sang Pemilik Cahaya alam semesta. Sebab pada dasarnya, jika manusia kehilangan hubungan dengan Allah, maka ia bukan hanya akan kehilangan satu cahaya, melainkan semua cahaya. Pertama, ia akan kehilangan cahaya siang, lalu ia akan kehilangan cahaya bintang di waktu malam dan seterusnya hingga ia akan tenggelam dalam kegelapan yang berlapis-lapis.

Dalam hal ini, terdapat istilah lingkaran setan. Artinya bahwa ketika seseorang berbuat salah sekali, misalnya berbohong, maka pintu dusta pun akan terbuka untuk kebohongan berikutnya. Sekali seseorang memfitnah kawannya, maka dia akan membuat fitnah lainnya. Sekali dia melangkah ke arah keingkaran, maka dia akan menapakkan langkah lainnya, hafizanallah. Inilah lingkaran yang secara perlahan-lahan menyeret manusia ke dalam kubangan dosa dan kehilangan cahaya Allah SWT. Semoga kita bisa terlepas dari hal tersebut.

Bagaimana caranya agar seseorang bisa terbebas dari lingkaran dosa itu dan kembali mendapatkan cahaya-Nya? Caranya adalah harus ada sahabat sejati yang mendampingi dan membimbingnya. Tetapi harus dipahami bahwa hanya ada satu Sahabat sejati. Jika kamu tak menemukan sahabat yang hakiki, maka kamu akan membabi buta mengikuti puluhan sahabat yang menipu. Jalan untuk melepaskan diri dari sahabat semu dan setan itu adalah dengan menemukan Sang Sahabat Sejati, Allah SWT. Jika tidak, maka tipuan dunia dan nafsu syahwat akan melenakan dan membuat Anda mulai mengejar sahabat semu itu. Anda akan mulai melepaskan diri ke air terjun kehidupan bebas. Satu-satunya jalan melepaskan diri dari ribuan perbudakan yang demikian yaitu dengan menjadi budak-Nya.

Allah SWT berfirman dalam surah An-Nisa ayat 136: “Wahai orang-orang yang beriman, perbaharuilah imanmu!”. Sahabat Rasulullah yang memahami pembahasan ini dengan baik ketika bertemu satu sama lain akan saling berseru: “Datanglah! Dalam beberapa menit ke depan mari perbaharui iman kita” “Mari kita bermuhasabah! Mari menguatkan iman kita!”. Inilah resep agar kita mampu menjalin hubungan persahabatan dengan Allah SWT dan membebaskan diri dari belenggu dosa serta mengeluarkan kita dari kegelapan menuju cahaya-Nya.

Lalu apa yang menjadi masalah kita dewasa ini? Masalah utama yang kita hadapi dewasa ini adalah masalah iman. Lalu kemudian masalah menjauhnya manusia dari jati dirinya sendiri. Maka membaca zaman dengan tepat, lalu menemukan masalah dengan tepat, serta merumuskan resep dan solusi dengan tepat adalah sangat penting. Itulah permasalahan kemanusiaan masa kini.

Surga itu kekal, neraka juga kekal. Semoga Allah menganugerahi Anda, kawan-kawan Anda, saudara-saudara Anda yang merintih dalam keprihatinan, mereka yang dizalimi, menderita, bersembunyi dari pemimpin yang zalim, mereka yang hatinya terus berdetak ingin melayani umat manusia meskipun kondisinya sedang tidak memungkinkan, semoga Allah SWT menjadikan kalian semua sebagai tetangga Rasulullah SAW, membahagiakan kalian dengan surga firdaus-Nya. Semoga Allah menjauhkan Anda sejauh-jauhnya dari neraka jahannam. Aamiin Ya Rabbal’Alamiin. Wassalam

 

 

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

More in Dawai Kalbu