fbpx
KhazanahNutrisi Karakter

Bersembunyi di Balik Seribu Alasan

Saat kita mencoba untuk melakukan tugas Ilahi ini, kita seharusnya tidak bersembunyi di balik berbagai alasan. Perumpamaan berikut adalah ilustrasi yang bagus tentang ini:

Dikisahkan pada suatu hari, perang pecah antara hewan daratan (mamalia) dan burung. Kedua belah pihak berjuang untuk menang atas yang lain. Kelelawar, yang membawa karakteristik kedua belah pihak, tidak memihak.

Ketika burung meminta kelelawar untuk bergabung dengan pasukan burung, kelelawar menjawab: “Kami adalah mamalia” dan ketika hewan mamalia membuat tawaran yang sama; kelelawar menjawab bahwa mereka adalah burung.

Beberapa waktu kemudian, kedua pihak menandatangani suatu perjanjian. Kelelawar dengan cepat mengambil langkah dan memihak bangsa burung dan memberi selamat kepada mereka. Namun, burung tidak menerima kelelawar ke dalam golongannya. Ketika kelelawar mencoba bergabung dengan hewan mamalia, mereka menerima sikap yang sama, penolakan.

Kemudian, alkisah, kelelawar dicap sebagai pengkhianat oleh pihak mamalia dan pihak burung. Bangsa kelelawar tidak punya pilihan lain, selain mengasingkan diri, untuk menjadi tawanan kegelapan (gua).

Seorang mukmin seharusnya tidak mencari-cari alasan untuk berpantang dari tugas melayani. Dia harus menyalakan lilin dalam kegelapan dan berusaha mendukung kebaikan sehingga bisa mengalahkan kejahatan. Tentu saja, ini tidak boleh dilakukan dengan cara yang jahat atau pembalasan kejahatan dengan kejahatan; sebaliknya, ini harus dilakukan melalui representasi kebaikan dan menjelaskan keindahannya.

Jiwa yang mengabdikan dirinya untuk melayani kebenaran telah menerima kemungkinan untuk menanggung berbagai macam kesulitan, masalah dan kesusahan. Seseorang dengan jiwa seperti itu harus melakukan upaya luar biasa untuk memenuhi tugas yang diberikan kepadanya, terlepas dari semua kesulitan dan masalah yang mungkin muncul. Dia harus fokus pada tujuannya dan mengabaikan ribuan masalah dan beban yang mungkin dia hadapi. Selain itu, saat dia melakukan tugasnya, dia harus sangat berhati-hati agar tidak bersembunyi di balik banyak alasan.

Dunia ini adalah tempat ibadah dan pelayanan. Hidup adalah sebuah episode dari alur waktu di mana buah-buah dari keabadian sedang ditanam. Melayani (Hizmet) dapat diartikan sebagai menyebarkan Nama Tuhan Yang Maha Esa kepada seluruh umat manusia, wajar jika misi ini akan selalu menghadapi kesulitan seperti yang telah berkali-kali terjadi di masa lalu. Bagian kita dalam jalan melayani Ilahi ini adalah bekerja tanpa henti, tanpa menunjukkan keengganan dan kelelahan.

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan artikel baru setiap saat!    Yees! Tidak Sekarang