fbpx
Mutiara HatiNutrisi Akhlak

Etika dalam berbicara

Dalam pergaulan sehari-hari, etika berbicara itu penting, tidak boleh asal bicara. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, biasanya semakin tinggi pula etikanya dalam berbicara. Kelas pendidikan dan sosial sering menjadi faktor pembeda dalam berbicara.

Bahkan bahasa yang digunakan dan cara berbicara kepada orang yang lebih muda dari kita akan berbeda dengan bahasa dan cara berbicara kepada teman sebaya, begitu juga dengan orang yang lebih tua dari kita. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berbicara :

  1. Jangan gunakan nada bicara yang tinggi

Nada bicara yang tinggi biasanya mencerminkan emosi kemarahan. Lawan bicara akan merasa seperti di marahi atau dianggap mengalami kekurangan pendengaran. Cara ini akan mengurangi respon positif dari lawan bicara. Nada bicara yang normal dan jelas akan lebih enak didengarkan dan lebih berkenan di hati lawan bicara, terutama saat berbicara dengan guru di kelas dan orang yang lebih tua. Komunikasi akan lebih lancar dan apa yang disampaikan akan lebih di pahami.

  1. Berkata baik atau diam, gunakan kata yang halus (bahasa yang baik dan benar)

Berpikir sebelum berbicara akan lebih baik dari pada harus salah bicara karena tidak dipikir dulu. Dengan berpikir, kita akan menemukan kata yang lebih halus untuk mengungkapkan apa yang ingin disampaikan. Kata yang lebih halus akan lebih enak didengar dan lebih mudah mendapatkan respon positif dari pendengar. Bahasa dapat menunjukan kualitas kepribadian dan latar belakang seseorang. Dan tentunya tidak boleh menggunakan kata-kata yang kasar, apalagi yang meninggung hati lawan bicara. Hindari sikap mengejek, memperolok-olok dan memandang rendah orang yang berbicara. Terakhir jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna atau sia-sia. Sedikit Bicara Lebih Utama

  1. Jangan memotong pembicaraan

Komunikasi yang baik adalah 2 arah. Orang yang hanya banyak bicara dan tidak mau mendengarkan pembicaraan lawan bicara akan memunculkan pikiran tentang karakter egois pada diri kita. Berilah kesempatan pada lawan bicara untuk menyampaikan pertanyaan atau opini maka dia akan merasa lebih dihargai.

  1. Tatap mata lawan bicara

Yang dimaksud disini bukan memelototi tetapi menatap dengan tatapan wajar. Lawan bicara akan merasa tidak dihargai jika kita melengos memperhatikan hal lain dalam waktu cukup lama. Orang akan merasa tidak dihargai jika yang diajak bicara membagi fokusnya pada hal lain seperti gadget.

  1. Sebut nama mereka dengan awalan Pak atau Bu

Menyebut nama akan lebih sopan dan lebih enak di dengar dari pada menggunakan kata “kamu”. Berikan panggilan Bapak, Ibu, Mas, Mbak atau Abi yang diikuti namanya.

  1. Dilarang Membicarakan Setiap yang Didengar

Dunia kata di tengah umat manusia adalah dunia yang campur aduk. Seperti manusianya sendiri yang beragam dan campur aduk; shalih, fasik, munafik, musyrik dan kafir. Karena itu, kata-kata umat manusia tentu ada yang benar, yang dusta; ada yang baik dan ada yang buruk.

  1. Jangan Senang Berdebat Meski Benar

Saat ini, di alam yang katanya demokrasi, perdebatan menjadi hal yang lumrah bahkan malah digalakkan. Ada debat calon presiden, debat calon gubernur dan seterusnya. Pada kasus-kasus tertentu, menjelaskan argumentasi untuk menerangkan kebenaran yang berdasarkan ilmu dan keyakinan memang diperlukan dan berguna.

Tetapi, berdebat yang didasari ketidaktahuan, ramalan, masalah ghaib atau dalam hal yang tidak berguna hanya membuang-buang waktu dan berpengaruh pada retaknya persaudaraan dan menimbulkan permusuhan.

  1. Dilarang Berdusta Untuk Membuat Orang Tertawa

Dunia hiburan (entertainment) menjadi dunia yang digemari oleh sebagian besar umat manusia. Salah satu jenis hiburan yang digandrungi orang untuk menghilangkan stress dan beban hidup yang berat adalah lawak. Dengan suguhan lawak ini orang menjadi tertawa terbahak-bahak, padahal di dalamnya campur baur antara kebenaran dan kedustaan, seperti memaksa diri dengan mengarang cerita bohong agar orang tertawa

  1. Menghindari perbuatan menggunjing (ghibah) dan mengadu domba

Ghibah adalah membicarakan orang lain di belakang orang yang kita bicarakan

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan artikel baru setiap saat!    Yees! Tidak Sekarang