fbpx
Nutrisi Karakter

KONSUMSI MAKANAN BERLEBIH DAN KURANGNYA AKTIVITAS FISIK

Ditulis oleh; Kitaka Ashraf, M.Sc

Bayangkan tubuh Anda sebagai mesin yang disetel dengan baik, dan makanan yang Anda konsumsi sebagai bahan bakar yang menggerakkannya. Sekarang, pertimbangkan skenario di mana Anda secara konsisten menuangkan lebih banyak bahan bakar ke dalam mesin melebihi apa yang dibutuhkannya, dan Anda mengabaikan energi yang dihasilkan oleh mesin tersebut. Seiring berjalannya waktu, kelebihan bahan bakar ini akan menimbulkan masalah. Dalam analogi di atas, berlebihan bahan bakar diartikan sebagai berlebihnya makanan yang dikonsumsi, dan kegagalan untuk menggunakan energi ekstra melambangkan kurangnya olahraga. Ketika mesin disetel dengan baik, tubuh Anda pun demikian. Namun, seperti pipa yang tersumbat, berkurangnya efisiensi, dan keausan pada komponen-komponennya mulai terjadi. Sama seperti mesin yang dapat menjadi lambat dan tidak efisien ketika dibebani dengan bahan bakar yang tidak perlu, tubuh manusia dapat menghadapi berbagai tantangan kesehatan ketika mengalami kelebihan kalori (energi dari makanan) secara terus menerus tanpa pengeluaran yang sesuai melalui aktivitas fisik.  Pentingnya menjaga keseimbangan antara input (konsumsi makanan) dan output (olahraga) untuk memastikan fungsi optimal dan umur panjang “mesin”, tubuh Anda, tidak dapat diremehkan. Islam adalah cara hidup yang komprehensif yang menangani setiap aspek kehidupan manusia. Allah Yang Maha Kuasa yang juga merupakan arsitek tubuh manusia telah memperingatkan kita untuk bersikap moderat dalam konsumsi makanan seperti yang ditetapkan dalam Al-Quran: “Wahai anak-anak Adam! Pakailah pakaianmu di setiap masjid dan makan dan minumlah, tetapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” Surat Al-A’raf (7:31).

Hippocrates, seorang dokter Yunani dan bapak kedokteran modern, pernah berkata: “Jika kita dapat memberikan setiap individu makanan dan olahraga dalam jumlah yang tepat, tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak, kita akan mendapatkan cara yang paling aman menuju kesehatan”. Pernyataan Hippocrates ini menggarisbawahi pentingnya olahraga rutin dalam menjaga kesehatan. Teknologi modern, kemunculan internet, dan kesibukan kerja merupakan beberapa faktor yang berkontribusi pada gaya hidup tidak aktif yang kita jalani saat ini. Banyak orang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan daripada di luar ruangan sambil terus mengonsumsi makanan kaya energi yang energinya tidak dimanfaatkan melalui olahraga.

Nabi Muhammadï·º, lambang penciptaan dan kebanggaan umat manusia, menjalani kehidupan yang patut dicontoh oleh semua orang yang beriman dalam agama Islam. Beliau melakukan aktivitas fisik, termasuk berjalan kaki dalam perjalanan jauh dan berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat. Beliau dikenal aktif dalam membantu pekerjaan rumah dan pekerjaan kasar, yang menunjukkan pentingnya aktivitas fisik untuk gaya hidup sehat. Para sejarawan juga melaporkan bahwa Rasulullahï·º sering berpartisipasi dalam berkuda, sebuah latihan aerobik dengan intensitas sedang yang melibatkan berbagai kelompok otot dan membutuhkan keseimbangan dan koordinasi. Menunggang kuda dapat disamakan dengan bersepeda di zaman modern, yang dapat membakar 16% energi yang dibutuhkan oleh rata-rata individu dalam sehari.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengembangkan rekomendasi khusus untuk aktivitas fisik yang diperlukan oleh semua kelompok usia untuk menjaga kesehatan. Inisiatif ini muncul sebagai hasil dari bukti penelitian yang kuat yang menghubungkan kurangnya aktivitas fisik dengan sejumlah penyakit tidak menular seperti obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, dan lain-lain. Di bawah ini adalah rekomendasi aktivitas fisik yang dikemukakan oleh WHO.

  1. Untuk anak-anak dan remaja (6-17 tahun), setidaknya 60 menit aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga berat setiap hari, termasuk aktivitas yang memperkuat otot dan tulang, setidaknya 3 kali seminggu.
  2. Untuk orang dewasa (18-64 tahun), setidaknya 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang atau 75 menit aktivitas fisik intensitas berat per minggu, atau kombinasi keduanya, termasuk aktivitas penguatan otot, setidaknya 2 kali per minggu.
  3. Untuk orang dewasa yang lebih tua (65 tahun ke atas), sama seperti orang dewasa, atau sebanyak yang dimungkinkan oleh kemampuan dan kondisinya, dengan penekanan pada aktivitas yang seimbang dan terkoordinir, setidaknya 3 kali per minggu.
  4. Untuk semua kelompok, aktivitas fisik harus menyenangkan dan bervariasi, serta membatasi perilaku kurang gerak.

Islam menganjurkan gaya hidup yang seimbang, termasuk keseimbangan antara aspek fisik, mental, dan spiritual. Terlibat dalam aktivitas yang menjaga dan meningkatkan kesehatan fisik dipandang sebagai bagian dari pemenuhan tanggung jawab seseorang terhadap tubuh, yang dianggap sebagai amanah dari Allahï·». Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi orang yang beriman untuk menjaga tubuh mereka dengan menyeimbangkan asupan makanan dengan olahraga rutin sebagai cara untuk menghormati apa yang telah dipercayakan oleh Pencipta Allahï·».

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan artikel baru setiap saat!    Yees! Tidak Sekarang