Membaca buku, memberi pikiran kepada siswa sekaligus meningkatkan fungsi berpikir. Disamping itu, dari fakta-fakta yang di ketahui, membaca menjadi perantara untuk memperkaya pikiran dan mengaktifkan kinerja otak. Di dalam masa pendidikan, anak-anak yang membaca buku lebih mempermudah pekerjaan orang tua mereka dan para pengajar. Orang tua yang menginginkan hasil dari investasi yang diberikan untuk pendidikan anak mereka, seperti menyekolahkan anak-anaknya di sekolah-sekolah yang mahal dan mencukupi segala sesuatu yang diinginkan anak-anaknya tidaklah memadai. Karena anak-anak yang tidak memiliki kebiasaan membaca, akan susah untuk menjadi seorang siswa yang berhasil.
Generasi-generasi yang tidak membaca buku berefek kepada fungsi pemikiran mereka yang menjadi tumpul, bakat-bakat memunculkan ide-ide baru memburuk, gagal menjalin komunikasi dikalangannya disebabkan kurangnya kosa kata keilmuan. Untuk memperoleh nilai hukum universal, pengembangan diri dan karakter, penguasaan sejarah dan budaya hanya bisa diperoleh oleh generasi-generasi yang suka membaca, meneliti dan menyukai pengetahuan. Di dalam proses pendidikan, kita harus mengembangkan anak-anak kita dengan membaca. Sayangnya dengan menonton televisi, bermain game di komputer, anak-anak kita yang dalam masa pertumbuhan, mereka kehilangan bakat membaca dan mendapatkan kesempatan untuk membaca. Anak-anak yang membaca dan dibacakan buku, pemikiran mereka lebih luas dibandingkan dengan anak-anak yang lain. Anak-anak bisa berpikir dengan bebas jika ia tumbuh dengan ilmu. Pemikiran yang tidak didukung dengan ilmu ia menjadi dangkal. Dengan membaca akan menambah harta karun kosa kata anak-anak dan menjadikan bakat komunikasi mereka kepada manfaat yang positif. Anak yang membaca akan menambah kapasitas mereka untuk berkomunikasi. Bisa kita tekankan bahwa pada masa sekarang ini orang-orang yang sukses adalah orang yang mengambil manfaat dari kumpulan masyarakat yang berilmu dan saling berkomunikasi.
Anak-anak yang membaca dengan teratur akan mudah dengan belajar dan mengembangkan bakat mereka untuk memberikan hukum yang benar. Kekuatan otak yang didapatkan dari membaca buku-buku; akan berpengaruh positif terhadap proses seseorang dalam belajar, meneliti dan memberikan keputusan serta memperoleh manfaat bagi seseorang menuju insan kamil.
“Otak akan bekerja aktif ketika membaca buku. Dalam keadaan ini, beberapa fungsi pelaksana, akal yang memproses pengetahuan dan proses pengumpulan memori digunakan secara aktif. Di beberapa tempat di dalam otak, terjadi peningkatan penggunaan glukosa saat membaca dan berfikir. Dan hasil akhir dari membaca akan meberikan perkembangan ke arah positif terhadap fungsi kepintaran seperti konsentrasi, ketelitian, memahami dan memberikan makna dengan menyadari apa yang di lihatnya.”