Mutiara HatiNutrisi Karakter

Mengharap Dengan Sangat

 

Manusia merupakan ciptaan yang sempurna dari Sang Pencipta. Walaupun tergolong sempurna sejatinya manusia tetaplah makhluk yang papa, yang selalu berada dalam kelemahan dan butuh pertolongan. Di Dalam islam dijelaskan bahwa doa atau meminta merupakan salah satu senjata terbaik muslim. Karena pada hakikatnya, kita tidak akan mampu melakukan apapun tanpa kehendak-Nya. 

Didalam berdoa atau meminta kita dianjurkan untuk melembutkan suara kita. 

“Berdoa lah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas (QS. Al-A’raf : 55)”. 

Andai kata seorang anak meminta sesuatu kepada orang tuanya dengan suara yang keras tentulah sang anak tidak akan mendapatkan apapun bahkan orang tuanya akan marah kepadanya. Begitulah mengapa kita dianjurkan melembutkan suara ketika berdoa. 

Mintalah segala sesuatu dari Fadhilah Ilahi. Fadhilah Ilahi di sini memiliki makna bahwa “Anugerah tambahan dari sisi Ilahi”. Mintalah kepada Allah dengan perasaan harap dan cemas. Berharap doa kita akan dikabulkan serta cemas lah jikalau doa kita menjauhkan kita dari Allah Swt. 

“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusu’ kepada Kami (QS. Al-Anbiya’ : 90)”. 

Bangunlah disaat kebanyakan orang terlelap dari tidurnya, bangkitlah dan berdoalah kepada Allah. Bermunajatlah berulang-ulang dan tanpa bosan. Serta yakinlah bahwa doa-doa yang kita minta akan dikabulkan oleh Allah diwaktu yang tepat. Jangan pernah berpikiran mengapa doa saya tidak dikabulkan oleh Allah. Bisa jadi doa yang kita minta akan membawa keburukan kepada kita bahkan orang disekeliling kita atau memang waktu untuk terkabulnya doa tersebut belum tepat. Rencana Allah diatas rencana manusia.

Dan barangkali ibadah yang paling afdhol adalah Intidhar Faraj, yang berarti “Menunggu kelapangan dengan penuh harap”. Ialah terbesit harapan untuk selamat dari kemalangan seperti jatuh ke sumur seperti nabi Yusuf, selamat saat ditelan ikan, selamat ketika dikepung pasukan Fir’aun, atau selamat dari perampokan ketika melakukan ibadah haji. 

Kita harus menyungkurkan kepala kita keatas sejadah, berbisik kepada bumi agar terdengar oleh langit. Berdoalah demi turunnya hidayah untuk orang-orang yang sibuk dengan keburukan. Berdoalah untuk orang-orang yang berjuang dijalan Ilahi. Berdoalah sebagaimana kita menangis ketika mendoakan Ibu, Ayah, dan keluarga kita yang telah meninggal. Dengan atmosfer yang sama sambil menumpahkan air mata kita berdoa: 

“Ya Rabb, kami memohon halangilah orang-orang zalim, fasik, iri, dan dengki itu dari usaha mereka untuk menghancurkan dakwah yang kami bangun ini” 

“Ya Rabb, selamatkanlah teman-teman kami yang karena kebaikan yang mereka lakukan telah menjadikannya korban, dizalimi, serta dirampas hak-haknya” 

“Ya Allah dengan anugerah ekstra-Mu bebaskanlah, kembalikanlah keadaan mereka” 

“Ya Allah, Anugerahilah kami ke-kariban dengan-Mu serta jagalah diri kami dari kejinya menjilat”. 

Kita sebagai makhluk papa yang sangat membutuhkan pertolongan Allah. Didalam kelemahan tersebut sudah seharusnya kita memohon dengan berurai air mata. Bermunajat seraya meminta dengan penuh pengharapan, memohon agar diberi anugerah ekstra. 

Berdoalah diwaktu-waktu yang mustajab karena Allah akan mengabulkan doa orang-orang yang meminta kepada-Nya. 

“Allah turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta, akan Aku beri, dan siapa yang memohon ampunan pasti Aku ampuni (HR. Muslim)”.

Ingatlah bahwa Allah tidak butuh doa-doa kita tapi sebaliknya kita sangat membutuhkan pertolongan Allah didalam semua kegiatan kita. Berdoalah, memintalah karena Allah sangat suka diminta.

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

More in Mutiara Hati