Dawai Kalbu

Sebuah Nafas – Diskusi dengan Pemuda

Sebuah Nafas – Diskusi dengan Pemuda


Semua sabda Sang Nabi adalah berlian. Kata-kata dari sultannya umat manusia adalah sultan dari segala kata. “Sebaik-baik pemuda di antara kalian adalah yang mirip dengan orang tua”.

خَيْرُ شَبَا بِكُمْ مَنْ تَشَبَّهَ بِكُهُوْ لِكُمْ وَشَرُّ كُهُوْلِكُمْ مَنْ تَشَبَّهَ بِشَبَابِكُمْ

“Sebaik-baik pemuda diantara kalian adalah yang menyerupai orang tua; sementara seburuk-buruk orang tua diantara kalian adalah yang menyerupai pemuda.” (HR. Thabrani dan Abu Ya’la)

Ketika tanda-tanda ajal sudah mulai muncul, para pemuda ini ketika melihat dunia, mereka ingat akan akhiratnya. Para pemuda ini pun dengan paradigma itu mengelola hidupnya. Pemuda yang demikian bahkan lebih baik dibandingkan para orang tua di antara kita.

Pada prinsipnya salah satu sisi terpenting dari agama adalah akhlak. Baginda Nabi bersabda:  تَخَلَّقُوْا بِأَخْلَاقِ اللهِ “Berlakulah dengan akhlak Allah”.

Al Quran memuji Baginda Nabi Muhammad SAW dalam Surah al-Qalam,

وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظيم
“Sungguh kamu memiliki akhlak yang agung!”

Saat ini tidak ada hal yang mengagumkan dari dunia Islam. Yang mewujudkannya sebagai pesan dari Nabi adalah kalian, orang-orang di jalannya Bediuzzaman, dengan izin dan inayah Allah SWT.

Terkait hal ini, aku tak pernah kehilangan keyakinan dan mengubah pandanganku. Ya, Anda adalah salah satu bukti penampakan Anugerah Ilahi.

Semua anak lahir ke dunia dengan fitrah Islam dan bersih dari dosa. Seandainya Anda berkata: “Demi Allah bayi ini layak masuk surga!” Tiada dosa untuk Anda, apa yang kalian katakan tak bertentangan dengan kebenaran. Demikianlah, manusia lahir dengan fitrah yang suci.

Futuwah artinya sebagaimana kamu menerimanya dari-Ku dalam keadaan bersih, sebersih itu juga kamu akan mengembalikannya kepada-Ku. Kamu akan dimatikan seperti saat kamu hidup. Seperti apa kamu mati, seperti itu juga kamu dibangkitkan. Di satu sisi, jika Anda menghiasi hidup dengan iman dan amal salih dan menghiasinya dengan salat, Sebagaimana Sang Nabi, lewat mikraj Beliau menapaki lapisan langit. Lewat itu Beliau dimuliakan bisa bertemu dengan Allah SWT. Jika Anda juga salat lima waktu dengan penuh khusyuk, Anda pun berkesempatan melakukan mikraj lewat salat.

Salat adalah mikrajnya orang beriman. Dari sini, sebagaimana kita suci saat lahir ke dunia ini, demikian juga saat bertemu dengan-Nya. Semua segala sesuatu adalah milik-Nya dan akan kembali kepada-Nya. Kita berasal dari Allah, kita ini milik Allah, kepada-Nya kita akan kembali. Sebagaimana kita dikirim ke dunia dalam keadaan suci, tanpa ternoda maksiat duniawi, kita sangat berharap dapat kembali kepadaNya dalam keadaan suci.

Wassalam…

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Karya Pembaca

JIWA PARA PEMUDA

Sebuah komunitas menjaga kehidupan dan perkembangannya melalui jiwa para pemudanya. Apabila sebuah komunitas ...

More in Dawai Kalbu