Berarti, walau bagaimanapun, pisau itu digunakan untuk memotong roti, karena memang fungsinya untuk itu. Api diperlukan untuk memasak makanan, jika kita memasukkan tangan kedalamnya maka akan mengerang kesakitan, karena bukanlah untuk itu kegunaannya.
Maka dari itu, sebab dari penciptaanya setan bukanlah untuk patuh dan mengikutinya; namun disetiap kedatangannya kita mengusir dan melakukan kebalikan dari apa yang dikatakannya. Dari perspektif ini setan terlihat bagaikan karung pasirnya petinju.
Coba perhatikan, karung pasir bagi petinju yang handal sangatlah berguna dan bermanfaat untuk latihannya. Semakin dipukul atau ditinju maka otot-otonya akan berkembang, sistem pernafasan akan terbuka dan bakatnya bertambah, karena memang inilah fungsinya, yaitu agar para petinju melakukan latihan dan semakin handal. Akan tetapi jika petinju yang tidak cekatan, maka karung pasirnya bisa menjadi musibah baginya. Misalnya ketika melakukan latihan, ia berbicara dengan orang lain atau sedang memerhatikan sesuatu lalu ia tidak melakukan pukulan ke karungnya secara teratur, maka karungnya yang akan memukulinya dan bisa jadi babak belur. Nah, sekarang jika petinju yang seperti ini mengatakan “keluarkan karung ini dari tempat latihan karena sangat berbahaya”, apakah ini benar?
Benar jika bagi dirinya karung itu berbahaya akan tetapi ini karena kecerobohonnya dalam memakai dan sangatlah bermanfaat bagi petinju yang cekatan. Maka karung tinju bisa jadi sesuatu yang berbahaya bagi yang tidak bisa menggunakannya atau bisa menggunakan namun tidak dengan hati-hati.
Nah, anak-anak! Setan itu bagaikan karung tinju bagi kita. Apabila di setiap kedatangannya kita melakukan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang dikatakan, menjauh dan mengusirnya maka itu sangat bermanfaat, sangat penting dan menjadi sesuatu yang baik untuk kita. Karena kita akan mendapatkan pahala dan maknawi kitapun bertambah jika kita tidak mendengarkan bisikannya dan tidak mengikuti pekerjaannya.
Tapi jika seperti yang dilakukan petinju ceroboh tadi, jika kita behadapan dengan tidak hati-hati dan ceroboh, mendengar dan mengikutinya maka kita akan memperoleh dosa. Dengan begini kita telah menjadikan setan sesuatu yang jelek dan berbahaya bagi kita.
Mari kita lihat, siapa saja yang berhati-hati dan menjadi petinju yang handal, yang bisa meninju setiap kedatangan setan kepadanya dan siapa yang bakalan di tinju hingga sengsara?. Nah, inilah petualangan dunia yang sangat penting. Akan tetapi siapa yang bisa dihajar oleh setan sangatlah lebih buruk dibandingkan dihajar manusia. Karena pukulan setan bukanlah melukai atau menghancurkan wajah dan mata kita, melainkan ruh, jiwa hati nurani bahkan iman kita.
Para petinju berlatih dengan karung pasir. Petinju yang tidak berlatih dengan karung pasir, maka akan mudah K.O dihadapan lawan.