Bahkan, setan tergolong kedalam pengahalang penting yang tertera di depan jalan kehidupan kita. Kehidupan juga termasuk kedalam kompetisi dan ujian. Persis seperti kompetisi yang mempunyai rintangan. Mari kita lihat siapakah yang akan tersandung dan terjatuh di rintangan tersebut dan siapa yang akan melompati lalu melalui untuk melaju ke target.
Apakah kalian pernah melihat rintangan-rintangan di lapangan latihan para prajurit tentara?
Bermacam ragam rintangan memenuhi lapangan tersebut. Diantaranya ada rintangan yang tinggi dan harus melompatinya. Sedangkan yang lain ada jurang yang dalam, lalu harus melompat dan keluar dari dalamnya. Bahkan juga ada tangga, harus memanjatinya dan juga masih banyak rintangan-rintangan lain. Semua ini tentunya bukanlah untuk menyiksa para prajurit tentara yang sedang berlatih. Namun pada setiap rintangan akan membantu mengembangkan organ-organ tubuh, otot dan meningkatkan bakat gerakan tentara yang berlatih. Sebagaimana lapangan Pentatlon (panca lomba) sebutan dari tempat latihan ini, jika ia bisa mengembangkan bakat dan kekuatan serta menambah kesuksesan para tentara; maka begitu juga sebagian rintangan dalam lapangan kehidupan, akan bermanfaat bagi orang-orang yang beriman untuk menguatkan kepercayaan dan akhlaknya.
Nah, setan termasuk kedalam salah satu rintangan tersebut. Bahkan termasuk kedalam golongan rintangan yang sangat besar. Nafsu yang terdapat dalam diri manusia, yang menginginkan keburukan dan juga perasaan yang kuat merupakan dukungan setan yang sangat besar. Untuk melawan persatuan kekuatan-kekuatan jahat ini haruslah dengan daya tahan yang kuat, kukuh dan matang. Namun sebaliknya, jika seperti seorang atlet yang jarang latihan akan sangat mudah tersandung dan ketinggalan di rintangan-rintangan tersebut.
Orang-orang yang mengenal setan dan segala jebakan-jebakannya juga orang-orang yang selalu dalam keadaan siap berjuang berhadapan dengannya, mereka dengan mudahnya melewati rintangan-rintangan setan. Akan tetapi, di setiap sesi latihan, pastilah sebuah perjuangan sangat dibutuhkan, akan ada keringat yang keluar dan sedikit kelelahan. Namun, ketika mangatasi rintangan tersebut lalu tidak kalah terhadap jebakan setan, maka keberhasilan yang diperoleh merupakan salah satu kenikmatan yang paling besar. Kerena ini merupakan ujian manusia itu sendiri. Dengan artian, iradahnya mengukur daya tahannya secara pribadi. Kekuatan iradah, perasaan-perasaan yang sehat dan ujian keimanan yang diberikan ketentramannya bukanlah suatu kenikmatan yang kebetulan.
Bakat manusia akan berkembang secara relatif ketika melewati rintangan yang datang dihadapannya.