Dalam mengarungi samudra yang luas dan penuh bahaya, banyak orang percaya bahwa keselamatan hanya dapat dicapai jika persiapan dilakukan dengan sebaik-baiknya. Persiapan tersebut mencakup pemeriksaan menyeluruh terhadap kapal, termasuk kondisi mesin dan bahan bakar. Selain itu, penting untuk memantau kondisi cuaca dan potensi badai yang mungkin terjadi selama perjalanan. Beban yang diangkut juga harus disesuaikan dengan kapasitas kapal agar tidak melebihi batas yang aman. Tak kalah penting, perlengkapan keselamatan, seperti pelampung, pasokan bahan bakar yang memadai, dan alat-alat keselamatan lainnya, harus disiapkan dengan baik untuk menghadapi kemungkinan darurat di perjalanan.
Begitu pula dalam mengarungi bahtera kehidupan di dunia yang fana dan penuh fatamorgana. Tanpa kita sadari, hidup ini layaknya perjalanan jauh menggunakan kapal yang melintasi samudra luas, menuju tujuan akhir yang abadi, yaitu akhirat—tempat di mana seluruh perjalanan di dunia ini akan berakhir. Sebagai penumpang dalam bahtera kehidupan, kita harus menyadari bahwa samudra dunia ini dipenuhi badai ujian dan gelombang cobaan. Oleh karena itu, kita perlu mempersiapkan “kapal” dan “peralatan” yang baik serta layak untuk menemani perjalanan ini. Di antaranya adalah pelampung keimanan dan tali keselamatan amal yang kokoh, yang dapat kita pegang erat saat menghadapi keadaan darurat dalam perjalanan menuju tujuan akhir kita.
Pentingnya peralatan keselamatan, seperti pelampung, tidak bisa diremehkan. Pelampung berfungsi melindungi kita dalam situasi darurat, mencegah tenggelam, dan memberikan perlindungan dari terjangan ombak laut yang deras. Selain itu, pelampung juga membantu menjaga tubuh kita tetap aman di tengah lautan yang luas dan berbahaya. Fungsi ini menggambarkan pentingnya peran sahabat sejati, baik di dunia maupun akhirat.
Dalam perjalanan panjang dari dunia menuju akhirat, sahabat sejati ibarat pelampung yang selalu siap membantu kita. Mereka mendukung kita dalam kebaikan, mengingatkan saat kita melakukan kesalahan, dan melindungi kita dari gelombang maksiat yang bisa merusak ruhani. Mereka juga mencegah kita tenggelam dalam kelezatan dunia yang bersifat sementara dan menyesatkan. Seperti pelampung yang memegang erat tubuh di lautan, sahabat sejati senantiasa memandu kita menuju tujuan akhir, yakni akhirat, dengan baik dan lancar.
Disebutkan dalam ayat alqur an surat Al-Furqan [25]: 28
يٰوَيْلَتٰى لَيْتَنِيْ لَمْ اَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيْلًا
“Celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku)”
Ayat tersebut dalam tafsir Al-Azhar jilid 2 karya Buya Hamka Rahimahullah dijelaskan bahwa ada penyesalan dihati Uqbah Bin Muayyith dalam memilih Ubay Bin Khalaf sebagai teman dekatnya waktu sebelum masuknya islam karena Ubay terkenal dengan suka mengolok-olok Nabi ketika beliau sedang berdakwah Saking pentingnya seorang teman, ia bahkan menjadi sebuah identitas bagi seseorang. Syeikh Az-Zarnuji dalam Ta’lim Al-Muta’allim menyampaikan hal ini dalam sebuah syair,
“Tak perlu kau tanya tentang seseorang (siapa dia), cukup tanya siapa temannya, maka setiap teman akan mengikuti orang yang dia temani.”
Bukankah kita semua menginginkan akhir perjalanan kita, yakni akhirat, menjadi indah dan selamat? Untuk mencapainya, penting bagi kita memiliki sahabat sejati yang senantiasa mendukung dalam kebaikan, mengingatkan saat kita berbuat kesalahan, dan berlomba-lomba memberikan manfaat bagi banyak orang selama hidup di dunia. Sahabat seperti itulah yang menjadi “pelampung keselamatan” dalam kehidupan kita, menjaga agar kita tidak tenggelam dalam arus dunia yang penuh godaan dan fatamorgana.
Jika saat ini kalian belum menemukan pelampung keselamatan itu—sahabat dunia akhirat yang setia—carilah segera. Peluk dan rangkul erat sosok tersebut, jadikan dia bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup kalian. Jangan biarkan dia terlepas dari jangkauan atau bahkan terlupakan, karena sahabat sejati adalah penopang yang akan menemani kita menuju tujuan akhir yang baik dan selamat.
Referensi :
https://tafsiralquran.id/pentingnya-memilih-teman-dalam-bergaul-tafsir-surah-al-furqan-ayat-27-28/
https://muslim.or.id/45173-hadits-tentang-sahabat.html
Mataair edisi januari-maret 2024