“Sebaik-baiknya manusia ialah yang baik akhlaknya dan bermanfaat bagi orang lain.”
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa setiap manusia diturunkan mempunyai fitrah sebagai makhluk sosial, yaitu makhluk yang saling membutuhkan. Dalam hal ini menjadi sangat penting kita membantu sesama yang sedang membutuhkan bantuan. Karena di saat tertentu kita pun membutuhkan bantuan dari siapa saja.
Tidak semua konteks ‘membutuhkan’ berarti untuk memenuhi kebutuhan material saja. Banyak dari manusia di sekitar kita yang ‘membutuhkan’ bantuan untuk memenuhi kebutuhan rohaninya. Kebutuhan rohani sangat penting untuk dipenuhi, jauh lebih penting dibanding kebutuhan material. Apabila kebutuhan itu tidak dipenuhi, ancamannya ialah kehidupan akhiratnya. Manusia diturunkan ke dunia salah satu tujuannya ialah amr ma’ruf nahi munkar, yaitu mengajak kepada kebenaran dan mencegah dari kemungkaran. Dengan membantu sesama itu diharapkan kita menambahkan nilai-nilai amr ma’ruf nahi munkar ini ke dalamnya.
Maka, itulah yang dinamakan memenuhi kebutuhan manusia yang sesungguhnya. Mengamalkan amr ma’ruf nahi munkar tidak semudah yang dibayangkan. Untuk menghidupkan nilai kemanusiaan seseorang, diri kita sendiri harus terlebih dahulu ‘hidup’. Kita diwajibkan setiap saat meningkatkan kualitas hidup kita dengan memenuhi kebutuhan lahir maupun rohani. Dengan ‘hidup’ kita yang baik, maka kita akan mampu menghidupkan orang lain.
Itulah hakikat tujuan diturunkan kita ke dunia. Meningkatkan hidup kita setiap saat lalu mengamalkan nilai-nilai amr ma’ruf nahi mungkar kepada sesama manusia yang membutuhkan. Kemuliaan seorang manusia bukan dinilai hanya dari cara dia hidup, tetapi berapa orang yang dapat ia tingkatkan kualitas hidupnya dengan cara ia hidup.
mantap, terima kasih, inspiratif