Nutrisi Akhlak

Prinsip ke-5: Tidak Mencari dan Menginginkan Popularitas

“Prinsip ke-5: Tidak Mencari dan Menginginkan Popularitas” Said Baru sebagaimana Said Lama, betul-betul menolak, tidak pernah dan tidak akan pernah mau menerima penghormatan kepada dirinya; tidak akan pernah mau mencari perhatian kepada dirinya, serta tidak akan pernah mau mencari popularitas dan kemuliaan. Lampiran Emirdag, 1/117 Penjelasan Bagian ini diambil dari salah satu bab pada buku Lampiran Emirdag dan buku Tarihce Hayati di bagian Kehidupan di Emirdag, tepatnya di artikel yang berjudul “Tiba-tiba diperingatkan; Aku pun terpaksa menulis”. Lewat topeng komite rahasia yang dipegang oleh pihak asing dimana benang-benangnya terhubung pada orang-orang tak beragama, untuk meruntuhkan pengaruh pengabdian kepada iman dan […]
Nutrisi Akhlak

Prinsip ke-2 : Berlaku Tawaduk

“Prinsip ke-2 : Berlaku Tawaduk” Said, layaknya tanah ia wajib memiliki sifat seperti kerendahan hati, meninggalkan akuisme, dan ketawadukan mutlak; Jangan sampai kekurangannya mencemari Risalah Nur dan meremukkan pengaruhnya. Lampiran Kastamonu, halaman 13 Penjelasan: Al Quranul Karim dengan maknanya yang menyeluruh bersuara kepada segala masa dan kepada setiap manusia dari beragam derajat dan kedudukan yang hidup di setiap masa tersebut; di dalam makna-makna isyaratnya yang menyeluruh dengan makna parsialnya, ayat tentang tayamum[1] “فَتَيَمَّمُواْ صَعِيدٗا” juga memberikan perhatiannya kepada masa dan pengabdian kita. Kata “ صَعِيدٗا /Sha’idan” disini (dengan huruf shad) yang bermakna tanah mengisyaratkan Said (dengan huruf sin). Kata yang […]