Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita menemukan orang yang suka mengkritik dan menggunjing saudara-saudaranya. Apalagi dalam lingkup masyarakat yang masih memiliki sikap terbuka terhadap gibah dan kritik yang berlebihan. Hal ini tentunya dapat mempengaruhi tercapainya tujuan pembinaan yang ditujukan kepada kita.
Menganggap sikap mengkritik dan gibah sebagai hal yang lumrah dapat membuat masyarakat menjadi tidak sensitif terhadap tindakan tersebut. Padahal, Al-Quran, Hadits, dan Risalah yang sudah sering kita baca telah menyampaikan bahwa kita harus memandang saudara-saudara kita dengan sudut pandang yang positif, mengabaikan kesalahan yang pernah mereka lakukan.
Masa kini memang lebih menonjolkan nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai Islam seperti kasih sayang, kelembutan, tenggang rasa, dan toleransi. Namun, hal ini tidak berarti kita harus membiarkan kritikan. Berbagai macam pemikiran, celah-celah kesalahan bisa diberikan kritik yang membangun seraya menawarkan alternatif yang tepat.
Namun, dalam memberikan kritik, kita harus berhati-hati. Hal ini dikarenakan jika kita tidak hati-hati, kritik yang kita sampaikan dapat memunculkan gibah dan kritik yang berlebihan. Kita harus belajar untuk memandang saudara-saudara kita dengan sudut pandang yang positif. Kita juga harus selalu mengingatkan diri kita untuk tidak terjerumus dalam perilaku mengkritik yang berlebihan.
Bahkan, menurut Ustaz Said Nursi dalam Risalahnya, meskipun benar, seseorang yang mengkritik tetaplah salah. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dan tidak sembarangan dalam memberikan kritik kepada saudara-saudara kita.
Dalam hal ini, kita harus memahami bahwa membicarakan keburukan orang lain merupakan sebuah gibah. Tetapi membicarakan orang-orang yang sudah menyatukan hatinya pada Hizmet merupakan perilaku gibah yang berlebihan. Begitu pula dengan mengkritik orang lain. Tetapi mengkritik orang-orang yang ada dalam Hizmet merupakan kritik yang berlebihan.
Oleh karena itu, kita harus berusaha menghindari gibah dan kritik yang berlebihan dalam masyarakat. Sebagai masyarakat yang saling mendukung dan membangun, kita harus selalu mengingatkan diri kita untuk tidak terjerumus dalam perilaku mengkritik yang tidak sehat. Kita harus belajar untuk menghargai dan memandang saudara-saudara kita dengan sudut pandang yang positif, dan memberikan kritik yang membangun serta menawarkan alternatif yang tepat. Dengan demikian, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih baik dan harmonis.
“Aku memohon kepada kalian, demi cinta Allah jangan sampai kita menghilangkan ribuan keberkahan yang ada pada Hizmet. Janganlah saling membicarakan keburukan orang lain, janganlah saling mengkritik, janganlah menggandakan musibah. Jangan sampai kesalahan perilaku kita seperti kesalahan teman² kita membuat kepala mereka terpukul. Sehingga membuat semangat mereka pun tururn, jangan sampai mempermalukannya di hadapan orang lain. Mari kita sampaikan keindahan-keindahan yang nantinya akan menjadi sumber bagi usaha, perjuangan dan gairah mereka. Kita persembahkan pemikiran kita sebagai alternatif yang sesuai. Dan mengantarkan keberuntungan mereka pada kehidupan kita semua.”