fbpx
Karya Pembaca

PARA PEWARIS GEN LUQMAN AL-HAKIM

Pernahkah kita bertanya, mengapa nama Luqman diabadikan dan diukir dalam Firman-Nya yang suci? Hal ini tentu bukan tanpa alasan. Sejatinya, nama-nama yang ada dalam ukiran kalam Nya tersebut memiliki keistimewaan yang luar biasa. Kehadirannya memiliki peran penting karena kemuliaannya merupakan jembatan antara manusia dengan Sang Pencipta. Ya, ada seorang dari kalangan hamba-Nya yang mulia dan memiliki keistimewaan khusus, sehingga namanya terukir dalam firman-Nya yang mulia. Nama ini sering digunakan ketika berbicara mengenai pendidikan, terutama pendidikan pada anak.

Luqman Al-Hakim, yang memiliki nama asli Luqman Bin Unqa’ Bin Sidran, adalah seorang insan sholeh, yang mulia akhlak dan tutur katanya. Ia memiliki wawasan yang luas, kaya akan ilmu pengetahuan, dan ahli spiritual. Sosoknya menjadi pedoman dan teladan bagi banyak kalangan orang tua dalam mendidik anak-anak mereka. Meskipun pada zamannya ia hanya seorang penggembala dan budak. Luqman memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi, diiringi dengan akhlak mulia dan budi pekerti luhur. Hal ini menjadikannya pribadi yang taat beragama dan pekerja keras. Mendengar ketenarannya, Nabi Daud AS segera memerintahkan ajudannya untuk menjemputnya dan menebusnya serta memerdekakannya. 

Kedalaman ruhani dan spiritual Luqman didorong oleh ilmu pengetahuan yang luas serta ketekunan dalam hal-hal kecil. Ia memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi, dan dididik langsung oleh Insan yang mulia Rasulullah Saw. Nabi Daud AS, hingga menjadi sosok yang mulia karena budi pekertinya. Kharisma akan ilmu pengetahuan dan spiritualitasnya membuat pandai dalam membaca situasi dan kondisi pada zamannya. Luqman menjadi pendidik bagi keluarganya, terutama anak-anaknya, serta menjadi inspirasi bagi masyarakat dalam mendidik generasi muda. Gelar “Al-Hakim” yang disematkan pada namanya menjadi bukti bahwa ia adalah sosok yang penuh hikmah dalam menuntun anak-anak dan generasi muda pada saat itu. 

Sosok Luqman Al-Hakim seharusnya menjadi teladan bagi kita dalam kehidupan sehari-hari, terlebih dalam mendidik generasi muda di masa depan. Ia mengayomi, menyayangi, dan melayani segala kebutuhan mereka, guna menunjang aktivitas belajar dan pertumbuhan mereka. Harapannya, mereka akan menjadi penerus yang rela mendedikasikan hidupnya seperti Luqman Al-Hakim, yang dengan tulus memberikan contoh, inspirasi, serta mendermakan hartanya demi mendidik generasi yang tangguh, berakhlak mulia, dan berorientasi kepada nilai-nilai Rabbani. 

Setiap insan harus memiliki tujuan dan pondasi yang kuat dalam hidupnya, karena hidup tanpa tujuan, visi dan misi hanyalah sebuah ilusi belaka. Akhirat harus menjadi fokus utama dengan berbuat banyak kebaikan di dunia. Saat ini, dunia membutuhkan sosok guru dan orang tua seperti Luqman Al-Hakim, yang tidak hanya sekedar mendidik dari segi jasmani dan duniawinya saja, atau hanya sekedar melakukan transfer of knowledge tanpa memperhatikan aspek ruhani dan spiritualitasnya. Guru dan orang tua harus mengayomi, menyayangi, serta melayani dengan ikhlas, membayangkan bahwa generasi yang dididik akan menjadi generasi pemimpin masa depan yang Rabbani, berwawasan luas, kaya akan ilmu pengetahuan serta memiliki akhlak mulia dan budi pekerti luhur. Sejatinya, orang tua dan guru pasti menginginkan anak-anak atau muridnya menjadi generasi yang unggul di dunia dan akhirat. Tanpa disadari, mereka seolah mendirikan istana yang megah di akhirat dengan memiliki anak yang sholeh, berbuat baik kepada sesama, berintelektual tinggi yang diiringi dengan akhlak mulia. Setiap insan yang dikaruniai akal yang sempurna oleh Allah, dengan cakrawala pemikirannya yang luas, harus menyadari bahwa mereka memiliki amanah dan peran masing-masing. Namun, menjadi pendidik adalah tugas setiap insan, karena sejatinya, dunia ini adalah tentang toleransi, perjuangan, persaudaraan, harmoni, dan tolong-menolong, yang pada akhirnya membentuk masyarakat yang beradab dan berkemajuan.

 

REFERENCE:

Ma’shum Muhammad Khalaf_Filsafat_Mataair_September 2019

Ustadz Fethullah Gulen_Istiqamah_Bkit-Bukit Zamrud Kalbu_Mataair Maret 2019

Asyari, H. (2020). Pembentukan Spiritualistas dan Karakter Anak dalam Perspektif Lukman al-Hakim. Jurnal At-Tarbiyat: Jurnal Pendidikan Islam3(2), 159-171.

Seyda Okcu_Mendidik Pikiran Kita_Mataair Maret 2019

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan artikel baru setiap saat!    Yees! Tidak Sekarang