Mutiara Hati

Hak Orang Tua dan Hak Dakwah

Tanya: Bagaimana harusnya bersikap kepada kedua orang tua yang tidak menginginkan kita aktif dalam usaha dakwah? Jawab: Terkait kebutuhan akan pengembangan Islam, setiap masa memiliki prioritasnya masing-masing. Misalnya di masa Dinasti Umayyah, Abbasiyah, dan Usmani. Karena di masa itu hal-hal seperti menguasai ilmu pedang, memelihara kuda perang, dan memiliki niat untuk bergabung dalam jihad adalah hal-hal yang sangat penting, maka semua orang yang hidup di masa tersebut mengetahui bahwa jenis jihad tersebut adalah tugas tersuci. Di samping periode tersebut, juga terdapat periode dimana sosok-sosok seperti Mus’ab bin Umair dan Khabbab bin Arats tumbuh di masa awal penyebaran Islam. Di masa […]
Mutiara Hati

Falsafah Hidup Jiwa-Jiwa Berdedikasi

Adanmış Ruhların Hayat Felsefesi, Herkul | 16/06/2013, BAMTELI   Bukanlah kemegahan dunia dan kerajaannya yang akan mengubah arah jalanmu, bukan pula keindahan-keindahan lainnya – Villa di tepi Bhosphorus, rumah-rumah peristirahatan di tempat yang sejuk, harta kekayaan, kesempatan dan keberuntungan, kekuatan dan jabatan – yang  mempesonakan. Karena jalan dimana Anda mewakafkan diri Anda ini, adalah jalannya para jiwa yang berdedikasi, jalannya mereka yang tak mengharapkan pamrih dan imbalan. *** Jadilah kalian matahari, yang mengelus lembut ubun-ubun; tak perlu ada pihak lain yang mengirimkan bantuan hidrogen ataupun helium kepada kalian! Biarlah kalian saja yang terbakar.. Jangan tunggu pujian dari orang lain. Mengalir […]
Mutiara Hati

Kewajiban Mencari Hakikat dan Tanggung Jawab yang Diemban Setelahnya

Hakikatleri Duyma ve Mesuliyet, Sohbet Atmosferi, s.42-45   Apakah mereka yang mengetahui sebuah hakikat nanti akan diminta pertanggungjawaban atas apa yang diketahuinya? Ataukah dengan mengetahui hakikat tersebut berarti dia sudah menunaikan sebagian kewajibannya? *** Kebodohan adalah hal yang tidak disukai Allah,  Al Quran, dan Islam. Ada pepatah:  “Alhamdulillah aku diciptakan sebagai babi, dan tidak diciptakan sebagai orang bodoh!”. Menurut Islam, bodoh berarti tidak mengetahui Keagungan Allah. Misalnya Abu Jahal, walaupun ia dikenal sebagai orang yang berbudaya di tengah masyarakatnya, tetapi ia disebut sebagai Abu Jahal  yang berarti Bapak Kebodohan. *** QS Ankabuut  [29.20] Katakanlah: “Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah […]