fbpx
Karya Pembaca

KESADARAN DALAM KONSUMSI MAKANAN

Ditulis oleh: MSc. Nutrition, Kitaka Ashraf

Ilmu Gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang makanan dan bagaimana makanan mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Nutrisi adalah zat yang ditemukan dalam makanan yang digunakan tubuh kita untuk tumbuh, berkembang biak, dan bertahan hidup. Tubuh manusia dapat diibaratkan sebagai sebuah mesin yang canggih, yang dirancang secara rumit untuk menjalankan berbagai fungsi dengan ketepatan yang luar biasa. Sama seperti mesin yang membutuhkan bahan bakar untuk beroperasi secara efisien, tubuh manusia juga membutuhkan asupan nutrisi yang seimbang agar dapat berfungsi dengan baik. Jika mesin kekurangan bahan bakar yang diperlukan atau dipasok dengan bahan bakar berkualitas buruk, hal ini mengakibatkan mesin beroperasi pada tingkat yang tidak optimal, bahkan mesin dapat mengalami kerusakan. Demikian pula, tubuh yang kekurangan nutrisi penting atau diberi makan dengan pola makan yang tidak seimbang dapat mengalami kelelahan, kelemahan, disfungsi kekebalan tubuh, dan berbagai masalah kesehatan. Ketidakseimbangan nutrisi yang biasanya disebabkan oleh pola makan yang tidak hati-hati dan melibatkan pilihan makanan yang buruk atau mengonsumsi makanan tertentu secara berlebihan dengan mengorbankan makanan lainnya, juga dapat berkontribusi secara signifikan terhadap perkembangan penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan kanker. 

Allahï·» menciptakan tubuh manusia dan memproporsikannya dengan sempurna melalui keagungannya yang sejati, telah memerintahkan orang-orang beriman untuk memberi makan tubuh mereka dengan nutrisi yang optimal dengan tetap memperhatikan pilihan makanan. Fakta ini dimanifestasikan dalam Al-Quran di mana Allah berfirman;

“Hai sekalian manusia, makanlah dari apa saja yang terdapat di bumi yang halal dan baik dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” Surat Al-Baqarah (2:168).

Ayat di atas mendorong orang-orang beriman untuk mengkonsumsi makanan yang tidak hanya halal tetapi juga baik dan sehat. Ayat ini mendorong pemikiran bahwa kualitas makanan yang kita makan berdampak pada kesehatan fisik dan spiritual. Selain itu, ayat ini secara fundamental menganjurkan untuk makan dengan penuh kesadaran. Gagasan tentang makan dengan penuh kesadaran digambarkan dengan tegas dalam ayat Al-Quran lainnya di mana Allahï·» menyatakan:

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika memang Dia yang kamu sembah.” Surat Al-Baqarah (2:172).

Mari kita telusuri bagaimana ayat di atas dapat dikaitkan dengan makan dengan penuh kesadaran; 

  1. Bersyukur dan Konsumsi Secara Sadar

Ayat ini dimulai dengan sebuah sapaan kepada orang-orang yang beriman, yang menekankan pada tindakan memakan “hal-hal yang baik” yang disediakan oleh Allahï·». Hal ini mendorong sikap bersyukur atas rezeki yang diberikan. Makan dengan penuh kesadaran melibatkan kehadiran penuh dan penghargaan terhadap makanan yang ada di hadapan Anda. Tindakan mengungkapkan rasa syukur selaras dengan pendekatan mindfulness, karena individu secara sadar mengakui dan menghargai makanan yang mereka terima.

  1. Kualitas Konsumsi

Perintah untuk makan “dari yang baik” menekankan pentingnya kualitas dalam konsumsi. Hal ini dapat dikaitkan dengan prinsip mindfulness dalam membuat pilihan secara sadar tentang makanan yang kita makan. Makan dengan penuh kesadaran mendorong individu untuk memilih makanan yang bergizi, memuaskan, dan berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan. Hal ini sejalan dengan tuntunan Al-Quran untuk mengonsumsi makanan yang baik. 

  1. Hubungan dengan Ibadah

Ayat ini diakhiri dengan mengaitkan tindakan makan dengan ibadah: “Bersyukurlah kepada Allahï·» jika memang Dia yang kamu sembah. Makan dengan penuh kesadaran dapat dilihat sebagai bentuk ibadah jika dilakukan dengan penuh rasa syukur, kesadaran, dan pemahaman akan ketentuan ilahi. Hal ini menjadi cara untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allahï·» atas rezeki yang diberikan. 

Allahï·» telah menempatkan manusia sebagai khalifah di muka bumi dan memerintahkan mereka untuk berbakti kepada-Nya dengan beribadah dan berdzikir tanpa henti. Ini adalah tugas berat yang mengharuskan kita untuk selalu berada dalam kondisi mental, fisik, dan spiritual yang baik. Bagaimana kita memberi makan tubuh kita dengan nutrisi yang optimal melalui pilihan makanan yang sadar dan mempraktikkan makan dengan penuh kesadaran, dapat menjadi penentu yang kuat bagi kesehatan fisik dan spiritual kita secara keseluruhan, dan dapat menentukan sejauh mana keberhasilan kita dalam memenuhi kewajiban ilahi yang dianugerahkan kepada kita. Di dunia modern di mana kita dimanjakan dengan berbagai pilihan makanan karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi makanan dan rentan terhadap konsumsi yang berlebihan, sudah saatnya kita mulai melihat nutrisi yang tepat melalui makan secara sadar sebagai jalan menuju spiritualitas agama.

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan artikel baru setiap saat!    Yees! Tidak Sekarang