Manusia butuh kepada pelaksanaan ibadah. Ketika manusia sakit maka ia akan pergi ke dokter. Kemudian setelah sang dokter mendeteksi penyakitnya barulah di berikan beberapa obat untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Setelah itu ia memaksa agar orang yang sakit tersebut menggunakan obat yang telah di berikan. Sama seperti ini, ibadah merupakan sebuah resep tertulis dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menyembuhkan penyakit dan luka yang terdapat dalam maknawi diri. Ketentraman dan kebahagiaan anak adam hanya mungkin ada jika ibadah dilaksanakan sebagaimana mestinya. Seseorang yang hatinya bersemangat dengan hamba serta kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka ruhnya akan mencapai pada sebuah kepuasan. Rida-Nya Allah Subhanahu Wa Ta’ala pada seorang hamba yang performanya semakin meningkat, ia akan hidup dengan kebahagiaan yang mendalam dan kesenangan yang tak ter definisikan di dalam kehidupan dunianya. Dari kelezatan maknawi yang diambil oleh orang yang seperti ini, dalam kehidupannya sehari-hari bagaimanapun kesulitan yang menghadangnya ia sanggup menghadapinya dengan tegar.
Karena ia telah bersandar dan percaya kepada Sang Pencipta Yang Satu Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang menciptakan segala sesuatu dan kejadian. Sebagai seorang hamba bagi kita nikmat yang besar adalah usaha kita dalam melaksanakan tugas penghambaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Usaha yang seperti ini, akan menghasilkan ketentraman baik pada dirinya sendiri dan juga pada lingkungan.
Ustadz Bediuzzaman Said Nursi mengatakan, Manusia atau Insan secara jasmani kecil, lemah dan tidak berdaya namun memiliki ruh yang tinggi. Memiliki bakat yang besar. Memiliki kecondongan yang tidak bisa di batasi. Pemilik tujuan dan kebutuhan yang abadi. Memiliki pemikiran yang tidak bisa dihitung. Mempunyai syahwat dan kemarahan yang tidak menerima batasan, dan begitu hebat penciptaannya, seolah-olah diciptakan sebagai ringkasan bagi seluruh jenis dan seluruh alam.
Bagitulah ibadah memberikan kelapangan bagi ruh manusia. Mengembangkan bakat. Memisahkan dari Kecenderungan dan keinginan yang buruk lalu menjadikannya kepada sesuatu yang sangat bersih. Mewujudkan tujuan dan keinginan. Memperluas pemikiran dan menertibkannya. Perasaan syahwat dan kemarahannya di berikan batasan lalu menjaga dari keburukan dan kelewatan batas. Naik menuju puncak kedewasaan dan insan kamil. Ibadah merupakan hubungan yang memiliki keterikatan indah, antara seorang hamba dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.