SISTEM PENDIDIKAN KITA

SISTEM PENDIDIKAN KITA

Alamiahnya, pikiran kita akan tertuju pada kualitas sekolah-sekolah dan beberapa guru ketika tahun ajaran baru telah dimulai. Tetapi kita tidak dapat berhenti memikirkan hal tersebut karena pendidikan sekolah adalah merupakan sesuatu yang cukup penting untuk membangun manusia yang berkualitas. Sekolah dapat dianggap sebagai sebuah laboratorium yang dimana sebuah obat mujarab yang ditawarkan dapat mencegah ataupun mengobati beberapa penyakit dalam hidup, dan guru-guru adalah orang-orang ahli yang keterampilan dan kebijaksanaannya dibutuhkan untuk menyiapkan dan meramu obat mujarab tersebut.

Sekolah adalah sebuah tempat untuk belajar, di mana segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan ini dan kehidupan setelahnya dapat dipelajari di sini. Sekolah dapat menyebarkan sinar pada gagasan-gagasan dan kejadian-kejadian penting dan membuat para muridnya mengerti tentang lingkungan alam dan kehidupan manusia di sekitar mereka. Sekolah juga dapat dengan cepat membuka jalan untuk menyibak arti dari segala sesuatu dan kejadian, yang menggiring manusia menuju keutuhan pemikiran dan perenungan. Intinya, sekolah adalah sejenis tempat ibadah di mana imamnya adalah para guru.

Sekolah-sekolah yang bagus sama berharganya dengan paviliun-paviliun para malaikat, di mana perasaan-perasaan akan kebaikan dikembangkan untuk para muridnya dan membimbing mereka untuk meraih kemuliaan pikiran dan semangat. Namun apabila terjadi sebaliknya, mereka nampak terbangun dengan sempurna, namun pada kenyataannya mereka mengalami kerusakan –mereka menanamkan ide-ide yang salah kepada murid-murid mereka– yang dapat mengakibatkan murid mereka menjadi seorang ‘monster.’ Sekolah seperti ini sama dengan sarang ular, dan kita harus merasa malu karena sekolah seharusnya merupakan sebuah tempat untuk belajar.

Seorang guru sejati adalah seseorang yang menabur benih-benih murni dan memeliharanya. Adalah merupakan tugasnya untuk selalu berada dalam kebaikan dan pikiran yang sehat, dan juga untuk selalu memimpin dan membimbing anak-anak menghadapi segala sesuatu di dalam hidup mereka. Di kehidupan nyata, yang biasanya anak-anak memiliki arah yang berbeda, mereka memperoleh karakter dan identitas mereka yang stabil, begitu juga ketika mereka berada di sekolah; seorang anak adalah merupakan bentuk dari cetakan mereka yang sebenarnya dan mencapai sebuah kepribadian yang misterius. Sama seperti sebuah sungai yang lebar dan penuh yang mendapatkan kekuatan ketika aliran sungai itu mengalir di dalam sebuah saluran yang sempit, begitu juga dengan kehidupan yang terus mengalir tak tentu arah ini yang kemudian disalurkan menuju kebersamaan melalui media sekolah. Sama halnya dengan, buah adalah merupakan perwujudan dari kebersamaan yang tumbuh dari keberagaman pohon-pohon buah.

Sekolah dianggap berhubungan dengan beberapa fase kehidupan saja. Kenyataannya lebih dari itu. Sekolah adalah sebuah ‘teater’ di mana semua hal yang tersebar di dunia ini ditampilkan di sini. Sekolah menyediakan segala kemungkinan untuk terus membaca dan berbicara kepada para murid bahkan ketika suasana hening sekalipun. Karena hal itulah, meskipun terlihat sulit untuk terlibat dalam sebuah fase kehidupan, namun sekolah mampu mengontrol semua waktu dan kejadian. Setiap murid biasanya menerapkan kembali di sepanjang hidupnya apa yang telah ia pelajari di sekolah dan selalu memperoleh efek dari pelajaran tersebut. Apa yang dipelajari ataupun diperoleh di sekolah dapat berupa khayalan dan cita-cita, atau keterampilan dan kenyataan tertentu. Namun, apa yang lebih penting adalah bahwa segala sesuatu yang diperoleh haruslah, dengan beberapa cara yang misterius, menjadi kunci untuk pintu-pintu yang tertutup, dan sebagai sebuah panduan menuju jalan untuk kebaikan.

Informasi yang benar yang didapat di sekolah dan benar-benar mampu menghubungkan berbagai pribadi, adalah sebuah alat dimana sebuah individu dapat terangkat menuju awan-awan di dunia yang luas ini dan mampu mencapai batas-batas keabadian. Informasi yang tidak benar-benar menghubungkan berbagai pribadi ini adalah tidak lebih dari sebuah beban yang dipikul di atas pundak murid-murid. Ini adalah sebuah beban tanggung jawab bagi para pemiliknya, dan setan adalah pengacau pikiran. Informasi yang seperti itu, yang mudah diingat namun susah untuk dicerna, tidak menyediakan sinar menuju pikiran dan semangat yang tinggi, namun meninggalkan gangguan terhadap pribadi itu sendiri.

Jenis pengetahuan terbaik yang harus didapatkan di sekolah adalah sebuah pengetahuan yang mampu membuat para murid menghubungkan segala peristiwa yang terjadi di dunia luar dengan pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Seorang guru harus menjadi seorang pemandu yang dapat memberikan pandangan tentang apa yang sedang mereka alami. Tidak diragukan lagi bahwa pemandu terbaik (dan ia yang selalu mengulang-ulang pelajarannya) adalah kehidupan itu sendiri. Meskipun demikian, bagi mereka yang tidak tahu bagaimana memetik langsung pelajaran dari kehidupan ini adalah mereka yang membutuhkan perantara. Perantara-perantara ini adalah para guru –adalah mereka yang mampu menyediakan penghubung antara kehidupan dan sebuah pribadi, dan menginterpretasikan peristiwa-peristiwa yang ada dalam kehidupan ini.

Media massa dapat menyampaikan berbagai informasi kepada seluruh umat manusia, namun media massa tidak akan pernah dapat memberi pelajaran akan kehidupan yang sebenarnya. Dalam hal ini, guru-guru adalah sosok yang tidak akan pernah tergantikan. Hanyalah guru itu sendiri yang dapat menemukan jalan menuju hati para muridnya dan menanamkan pada pikiran mereka tanda-tanda yang tidak mudah luntur. Para guru yang benar-benar mampu mencerminkan dan menyampaikan kebenaran akan juga mampu menjadi seorang panutan yang baik bagi para muridnya dan juga dapat mengajarkan kepada mereka tujuan-tujuan dari ilmu pengetahuan. Guru-guru akan menguji coba berbagai informasi yang akan mereka sampaikan kepada murid-murid mereka melalui penyaringan pikiran mereka sendiri, bukan dengan metode Barat sebagaimana yang kini sering digunakan untuk menemukan jawaban akan segala sesuatu yang terjadi.

Para murid Nabi Isa, belajar darinya tentang bagaimana mengambil resiko akan kehidupan mereka demi tercapainya tujuan mereka dan mampu bertahan ketika mereka berada di mulut singa-singa; mereka tahu bahwa guru mereka telah membekali mereka dengan pelajaran-pelajarannya meskipun mereka berada di ambang batas kematian. Mereka yang telah meletakkan harapan, dan juga memberikan hatinya kepada, Nabi Muhammad, seorang panutan terbaik akan kemanusiaan, menyadari bahwa penderitaan demi tegaknya kebenaran akan menghasilkan kedamaian dan keselamatan. Melalui pengamatan mereka, murid-murid Nabi Muhammad mengetahui bahwa beliau selalu mendoakan orang-orang yang membencinya agar mereka mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan walaupun seringkali orang-orang tersebut menyakiti Nabi Muhammad.

Sebuah pelajaran berharga adalah apa yang diajarkan di sekolah oleh para guru sejati. Pelajaran ini tidak hanya menawarkan sesuatu kepada para muridnya, namun juga mampu mengangkat mereka menuju kondisi yang baru dan lebih baik. Dengan begitu, seorang murid akan memperoleh sebuah pandangan yang mampu menembus kebenaran akan segala sesuatu dan melihat setiap kejadian sebagai sebuah tanda dari dunia-dunia yang tak terlihat.

Sekolah akan menjadi sebuah tempat yang begitu melelahkan untuk belajar dan mengajar, apabila para muridnya, melalui semangat yang makin memuncak dari para gurunya, terkadang terlalu jauh melayang menuju angkasa. Kadang-kadang kesadaran mereka terlalu meluap melewati batas kehidupan normal, membanjiri para muridnya dengan rasa keingintahuan akan apa yang mereka pikirkan atau rasakan ataupun alami.

Seorang guru sejati memahami petunjuk-petunjuk dari beberapa kejadian dan peristiwa dan mencoba untuk mengidentifikasi kebenaran-kebenaran di dalamnya, menguraikan rinciannya dengan menggunakan setiap kemungkinan yang ada.

Seorang guru Rousseau terkenal dengan kepemilikan suara hatinya; guru dari Kant memiliki suara hati beserta alasan-alasannya.. Di sekolah Maulana dan Yunus, guru mereka adalah Nabi Muhammad. Al-Qur’an adalah merupakan wahyu, dimana kata-kata di dalamnya adalah merupakan pelajaran-pelajaran akan Ketuhanan –kata-kata tersebut bukanlah kata-kata biasa namun kata-kata yang penuh misteri yang mampu menjangkau semua kalangan, dan kata-kata tersebut merupakan pembuktian akan kesatuan yang paling tinggi dari keberagaman.

Sekolah yang bagus adalah sebuah tempat suci di mana sinar Al-Qur’an akan dipusatkan, dan guru adalah seorang pemimpin yang memiliki kekuatan sihir dari laboratorium misterius ini. Guru sejati yang sebenarnya adalah ia yang akan menyelamatkan kita dari luka-luka di masa lalu, dan, dengan kekuatan kebijaksanaannya, mengenyahkan kegelapan yang menyelubungi dunia kita.