mengembangkandiri.com austria-7507345_960_720

PUASA MERESTORASI KE PENGATURAN PABRIK

Ditulis Oleh : Ashraf Kitaka MSc. Nutrition

Sejauh ini, manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang paling menakjubkan. Allah sendiri bersaksi tentang ini di dalam kitab suci-Nya, Al-Qur’an yang di dalamnya ia berfirman; “Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. Rancangan tubuh manusia yang rumit telah memesona para ilmuwan selama beberapa generasi sebelumnya dan akan terus berlanjut hingga generasi mendatang. Otak manusia khususnya, telah menarik banyak perhatian lalu melahirkan ilmu Neurologi. Otak yang merupakan pusat koordinasi tubuh manusia ternyata mengandung miliaran jalur saraf. Jalur yang berfungsi sebagai penyedia penghargaan otak/reward-system yang berfungsi untuk bertanggung jawab dalam mengendalikan dan mengatur kemampuan kita untuk merasakan kesenangan. Hal ini telah banyak dipelajari oleh para ilmuwan dalam beberapa tahun terakhir. Jalur ini terkait dengan mencari tiga rewards terpenting yang dibutuhkan dalam kehidupan yaitu; makanan, air dan pasangan. Persepsi penghargaan pada otak diatur dalam sebuah sistem kompleks yang melibatkan hormon dopamin, yakni zat kimia yang juga bertanggung jawab untuk membuat kita tetap termotivasi. Dopamin pada tingkat optimalnya membantu kita mencari kebutuhan rasa senang alami dalam rangka untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia. Namun, masalah biasanya muncul ketika kita secara berlebihan mencari rasa senang ini dan mendapatkannya secara berlebihan juga. Tingkat dopamin melonjak dan sistem rasa senang akhirnya terkesampingkan.

Dewasa ini, dunia telah menjadi salah satu pelopor kebebasan hidup berlebihan yang disebabkan oleh kemajuan teknologi. Dunia adalah tempat penuh kekurangan beberapa abad lalu, namun kini ia telah berubah menjadi tempat serba ada. Akses dalam mengonsumsi makanan dan minuman dengan rasa dan warna yang beraneka ragam, telah membuat kita kecanduan. Kemampuan kita untuk menemukan pasangan melalui internet sekarang ini pasti membuat nenek moyang kita merasa iri. Selain manfaat tersebut, melonjaknya angka, variasi dan potensi akan tingginya rangsangan rasa senang begitu mengejutkan. Bermain Faceebook, Instagram, Youtube, Tweeter, berbelanja online, berkirim pesan, bermain game, dan membaca berita itu memang sangat menyenangkan, tak aneh jika kita sulit melepaskan diri kita dari hal-hal tersebut. Namun apakah mungkin rangsangan ini mengalahkan sistem Dopamine-reward kita?

Dalam waktu singkat, bayangkan kita ingin memperbaiki dominasi pada system reward otak kita ke dalam mode “Pengaturan pabrik”. System reward otak kita akan kembali kepada keadaan fungsi optimal, yang membuat kita tetap termotivasi untuk mencari kesenangan dengan jumlah yang tepat. Untuk mencapainya, otak kita harus belajar kembali untuk merasakan kenikmatan yang datang dari frekuensi ambang rendah. Penjelasan mudahnya, otak kita belajar untuk makan dan minum dalam porsi sedikit dan mencari pasangan dengan cara yang sehat namun tetap bisa membuat kita bahagia. Dengan kata lain, kita belajar bahwa kita bisa bertahan tanpa harus memenuhinya dalam jumlah berlebih. Bukankah praktik ini dinamakan puasa?

Tentu saja ini bukan kebetulan dimana puasa Ramadhan dalam islam melarang umatnya untuk makan,  minum dan berhubungan intim selama 12-14 jam sehari. Pada dasarnya, proses ini turut membantu memperbaiki arus system-reward / hasrat kita dalam berupaya untuk mengembalikannya pada setelan pabrik. Pernahkah anda bertanya-tanya mengapa muslim begitu berenergi selama bulan suci?. Orang-orang, yang merasa begitu malasnya sebelum Ramadhan kini tiba-tiba menjadi penuh semangat dalam menghidupkan malam, membaca berlembar-lembar Al-Qur’an dan berdoa sebanyak-banyaknya. Alasannya mungkin berkaitan dengan meningkatnya motivasi sebagai hasil dari pengembalian dopamine kepada tingkat tertingginya. Kini orang tahu mengapa kita sangat dianjurkan untuk melakukan berbagai ibadah dan menghindari perbuatan dosa. Ketika sistem reward dibuat tumpul karena rangsangan yang melemahkan hubungan kita dengan Allah, dalam waktu bersamaan, kita secara spontan akan mulai merasa senang untuk beribadah yang mana hal ini dapat memperkuat hubungan kita dengan Allah. Hal ini terus berlaku selama 30 hari. Mencoba untuk menjauh dari tingginya rangsangan nafsu sebagaimana telah disebutkan diatas akan mampu mempercepat proses ini. Kini anda tahu mengapa anda harus melempar HP anda ke air…. Just kidding!

Untuk menggapai manfaat secara maksimal karena berhasil mengembalikan iman kita ke setelan pabrik, kita harus mempertahankan apa yang telah kita upayakan dalam mencapai titik ini. Untuk menanamkannya dalam pikiran, jika puasa tujuannya adalah mengurangi dan menjinakkan nafsu makan ketika dimana jika hal ini terpenuhi maka kita akan menggapai respons nikmat tertinggi, lalu mengapa kita perlu berbuka puasa dan makan seakan-akan itu merupakan “balas dendam” karena telah seharian menahan lapar. Ini sama seperti ketika kita menyiapkan makanan yang begitu lezat dan tepat sebelum menyajikannya, kita malah membuangnya ke tempat sampah dengan sengaja. Mungkin contoh barusan sedikit ekstrim namun mengena. Manfaat dari menahan diri terhadap makan berlebih saat buka puasa memang tak bisa diremehkan. Ingat, kita memenuhi hasrat kepuasan dari sedikit makan dan minum.

Resep puasa atas kita yang diperintahkan oleh tuhan kita adalah manifestasi dari rahmat dalam dan dari dzat-Nya sendiri. Ketetapan puasa atas kita ini seperti cara Allah berfirman kepada hamba-hamba-Nya: “Jauhkanlah sejenak dirimu dari hal-hal yang sangat menyenangkan bagimu hanya agar kamu tidak kebergantungan kepadanya, berhubunganlah dengan-Ku melalui ibadah dan menahan diri dari dosa seperti ini. jalan yang paling bermanfaat dari apa pun yang pernah Anda ketahui, berbagilah dengan apa yang telah aku berikan kepadamu dengan hamba-hamba-Ku dan lepaskan diri Anda dari kesenangan sia-sia yang darinya karena engkau tidak akan pernah mencapai kebahagiaan sejati”.

Ketika kita masih merasa ingin makan, minum, dan menggunakan perangkat kita secara berlebihan, hal ini bisa jadi merupakan indikator hambatan dalam perjalanan memulihkan sirkuit nafsu kita ke pengaturan pabrik. Berpuasa dengan ikhlas, makan secukupnya, tahan diri dari maksiat dan batasilah penggunaan internet dan media sosial mungkin dapat menjadi cara agar kita bisa menuai panen secara maksimal di bulan suci Ramadhan ini. Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan mengampuni dosa kita.

mengembangkandiri mountain-sunrise-5WMXRKU

Doa Nisfu Sya’ban

Doa Nisfu Sya’ban

.اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيراً وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيراً، فَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً

.اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ سَيِّدِنَا وَسَنَدِنَا ومَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِين

اَللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَ اسْمِي فِي دِيوَانِ السُّعَدَاءِ فَأَثْبِتْهُ، وَإِنْ كُنْتَ كَتَبْتَ اسْمِي فِي دِيوَانِ الْأَشْقِيَاءِ فَامْحُهُ، فَإِنَّكَ قُلْتَ ﴿يَمْحُو اللّٰهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ﴾. ‏‏

أَعُوذُ بِعَفْوِكَ مِنْ عِقَابِكَ، وَأَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ، جَلَّ وَجْهُكَ، لاَ أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ
.أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ

اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلاَ يُمَنُّ عَلَيْكَ، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لاَ إِلٰهَ إلاَّ أَنْتَ، يَا ظَهِيرَ الرَّاجِينَ، وَيَا جَارَ الْمُسْتَجِيرِينَ، وَيَا صَرِيخَ الْمُسْتَصْرِخِينَ، وَيَا أَمَانَ الْخَائِفِينَ، ويَا دَلِيلَ الْمُتَحَيِّرِينَ، وَيَا غِيَاثَ الْمُسْتَغِيثِينَ، وَيَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. ‏

اَللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي فِي أُمِّ الْكِتَابِ عِنْدَكَ شَقِيّاً فَامْحُ عَنِّي اسْمَ الشَّقَاوَةِ، وَإِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ سَعِيدًا غَنِيّاً فَأَثْبِتْهُ، وَإِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي فِي أُمِّ الْكِتَابِ عِنْدَكَ مَحْرُومًا مُقَتَّراً عَلَيَّ رِزْقِي فَامْحُ عَنِّي حِرْمَانِي وَتَقْتِيرَ رِزْقِي وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ غَنِيّاً مُوَفَّقًا لِلْخَيْرِ، مُوَسَّعاً عَلَيَّ رِزْقِي، فَإِنَّكَ قُلْتَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ ﴿يَمْحُوا اللّٰهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ
﴾.وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ

إِلٰهِي بِالتَّجَلِّي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِي ﴿فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ﴾ وَيُبْرَمُ، اِكْشِفْ
.عَنِّي مِنَ الْبَلاَءِ مَا أَعْلَمُ وَمَا لاَ أَعْلَمْ، وَاغْفِرْ لِي مَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ، إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْأَكْرَمُ

اَللَّهُمَّ اجْمَعْ شَمْلَنَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، لاَسِيَّمَا شَمْلَ إِخْوَانِي وَأَخَوَاتِي وَأَصْدِقَائِي وَأَحْبَابِي
.وَأَحِبَّائِي فِي كُلِّ أَنْحَاءِ الْعَالَمِ، وَفِي كُلِّ نَوَاحِ الْحَيَاةِ

.اَللَّهُمَّ اجْمَعْ شَمْلَنَا، وَأَلِّفْ بَيْنَنَا، وَأَيِّدْنَا بِرُوحٍ مِنْ عِنْدِكَ

.اَللَّهُمَّ وَفِّقْنَا إِلَى مَا تُحِبُّ وَتَرْضَى

.وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ

Sungguh Mahabesar Allah. Segala puji hanya bagi-Nya sebanyak-banyaknya. Mahasuci Allah, baik di waktu pagi maupun petang.

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Selawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, begitupula kepada keluarga dan para Sahabatnya semua.

Ya Allah.. jika sekiranya Engkau menuliskan namaku pada buku catatan orang-orang yang berbahagia (diwan as-Su’ada’), maka tetapkanlah namaku di dalamnya. Namun jika sekiranya Engkau menuliskan namaku pada buku catatan orang-orang yang celaka (diwan al-Asyqiya’), maka hapuskanlah namaku dari dalamnya dan masukkan diriku ke dalam kumpulan orang-orang saleh. Sesungguhnya Engkau telah berfirman, “Allah menghapus dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya, dan di sisi-Nya terdapat Ummul Kitab.”

Ya Allah.. hamba berlindung dengan ampunan-Mu dari siksa-Mu. Hamba berlindung dengan rida-Mu dari murka-Mu. Hamba berlindung kepada-Mu dari-Mu. Hamba tidak mampu menghitung pujian kepada-Mu, Engkau sebagaimana yang Engkau puji atas diri-Mu.

Ya Allah.. Zat Pemilik anugerah dan nikmat, tiada yang mampu memberi nikmat kepada-Mu. Wahai Zat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai Zat yang memiliki kerunia dan kenikmatan. Tiada Tuhan yang patut disembah melainkan Engkau. Wahai Zat yang menjadi sandaran bagi orang-orang yang memohon. Wahai Zat yang melindungi mereka yang meminta perlindungan. Wahai Zat yang mendengar jeritan mereka yang meminta. Wahai Zat yang memberi rasa aman bagi mereka yang takut. Wahai Zat yang memberi petunjuk kepada mereka yang bingung. Wahai Zat yang menolong mereka yang membutuhkan bantuan. Wahai Zat yang Mahapemurah!

Ya Allah.. jika sekiranya Engkau menuliskan diriku pada buku catatan besar-Mu (termasuk dalam) orang-orang yang tidak beruntung atau celaka, maka hapuskan nama ketidakberuntungan dari diriku. Jika Engkau menuliskan diriku sebagai orang-orang yang berbahagia dan kaya, maka tetapkanlah diriku di dalamnya. Jika Engkau menuliskan diriku di dalam Ummul Kitab sebagai orang-orang terhalang rezekinya, maka hapuskan diriku dari orang-orang yang disempitkan dalam hal memperoleh rezekinya lalu tulislah namaku di sisi-Mu sebagai orang-orang yang kaya dan mendapatkan taufik dalam melakukan kebaikan dan yang luas rezekinya, Sesungguhnya Engkau telah berfirman, “Allah menghapus dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya, dan di sisi-Nya terdapat Ummul Kitab.”

Ya Tuhanku.. dengan sifat kemuliaan-Mu yang agung pada malam Nisfu Sya’ban yang mulia ini, yang, ‘‘Pada malam itu dijelaskan segala perkara yang penuh hikmah’’, ditetapkan dan juga dihapuskan, hapuskan dariku segala macam bala bencana, baik yang kami ketahui maupun yang tidak. Berikanlah ampunan-Mu kepadaku. Engkaulah yang Mahamengetahui atas segala sesuatu. Sesungguhnya Engkau adalah Zat yang Mahagung lagi Mahamulia.

Ya Allah.. berikanlah persatuan dan kesatuan kepada umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, khususnya kepada saudara-saudara, saudari-saudari, teman-teman, dan sahabat-sahabat kami di seluruh penjuru dunia, juga di setiap bagian dari kehidupan ini.

Ya Allah.. berikanlah persatuan kepada kami, rekatkanlah kerenggangan yang ada di antara kami, dan kumpulkanlah kami dengan ruh dari sisi-Mu.

Ya Allah.. berikanlah taufik-Mu kepada kami dalam mengerjakan segala yang Engkau sukai dan ridai.

Dan semoga selawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, begitupula kepada keluarga, dan para Sahabatnya seluruhnya.

fatih-yurur-kNSREmtaGOE-unsplash

Keutamaan Sepuluh Malam Pertama Zulhijah

Sepuluh Hari Pertama Zulhijah Bagaikan Ramadhan Kecil

10 malam pertama bulan Zulhijah yang dibahas dalam Al Quran di awal surat al Fajr:

وَلَيَالٍ عَشۡرٍۙ

“Demi malam yang sepuluh” (QS 89:2) adalah sebuah khazanah spektakuler bagi kehidupan ibadah dan doa kita. Hari-hari yang penuh keberkahan tersebut pada tahun ini akan jatuh bertepatan dengan tanggal 1 Juli 2022 dimana hari Idul Adha yaitu tanggal 10 Zulhijah 1443H akan jatuh pada tanggal 10 Juli 2022, insya Allah.

Baginda Nabi SAW yang menjelaskan keutamaan dari hari-hari tersebut telah memberikan kabar gembira kepada kita:

عن أبى هريهرة رضي الله عنه, عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: ما من ايام احب الى الله تعالى أن يتعبد له فيهن من أيام عشر ذى الحجة, وان صيام يوم يعدل صيام سنة, وقيام ليلة كقيام سنة

“Tidaklah ada hari yang paling disukai oleh Allah swt, dimana Dia disembah pada hari itu kecuali, sepuluh hari bulan Dzulhijjah. Puasa satu hari di dalamnya sama halnya dengan puasa satu tahun. Ibadah, shalat malam sekali pada malamnya seperti shalat malam selama satu tahun pula.” (HR Tirmizi, Kitab Shaum, no. 52 dan Ibnu Majah, Kitab Siyam, no.39).

Artinya puasa yang dijalankan di hari-hari mulia tersebut satu harinya setara dengan berpuasa selama 365 hari masehi. Apa mungkin kita tidak tertarik dengan promosi indah dan manis tersebut? Demikian juga dengan keutamaan malam-malamnya dimana ia menjadi tambahan motivasi lainnya. Satu salat malam di salah satu malamnya setara dengan salat malam setahun penuh.

 

Puasa di Hari Arafah Setara dengan Seribu Hari Puasa

            Sekali lagi sebuah kalimat motivasi luar biasa dari Sang Nabi:

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ

هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنْ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ

Artinya, “Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah), karenanya perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya” (HR Ahmad, Musnad Ahmad 1/257).

Bacaan tasbih adalah subhanallah, tahmid adalah alhamdulillah, tahlil adalah la ilaha illallah, sedangkan takbir adalah Allahu akbar.

Posisi hari Arafah di antara 10 hari ini benar-benar istimewa. Di tempat lain terdapat hadis luar biasa lainnya:

“Ketika hari Arafah datang, rahmat Allah SWT bertebaran. Tidak ada hari dimana manusia yang dibebaskan dari api neraka lebih banyak dari hari itu. Barangsiapa meminta sesuatu kepada Allah baik untuk kepentingan dunia ataupun kepentingan akhiratnya di hari arafah, Allah akan mengabulkannya”

“Berpuasa di hari arafah seperti berpuasa selama seribu hari (Targhib wat Tarhib, 2:460)

Berpuasa di siang hari serta mengisi malam-malam tersebut dengan ibadah akan menjadi sarana bagi diraihnya ampunan dan pahala yang besar.

 

Malam tersebut setara kemuliaannya dengan Lailatul Qadar, Nisfu Syaban, dan Malam Mikraj

Bediuzzaman Said Nursi ketika menyampaikan keutamaan sepuluh hari pertama bulan Zulhijah dari berbagai hadis mengatakan kalimat ini:

Sepuluh malam ini, dengan Al Quran bersumpah atasnya “Wal fajr wa layaa lin ‘asyr (QS al Fajr 89:1-2), oleh karena perhatian besar yang diberikan kepadanya maka malam tersebut memiliki nilai yang sangat agung sebagaimana mulianya malam Lailatul Qadar, Nisfu Syaban, dan Malam Mikraj. Karena berkat rahasia haji, atas nama dunia Islam, ribuan jamaah haji yang datang dari segala penjuru memiliki hubungan dengan semua entitas semesta, di satu sisi membuat mereka yang sibuk dengan amal salih di malam-malamnya kemudian memiliki bagian atas kebaikan-kebaikan makbul dan doa-doa yang dipanjatkan untuk umat Nabi Muhammad SAW oleh para jamaah haji tersebut (Kastamonu Lahikasi, surat ke-7).”

Pada hari itu jutaan mukmin berangkat ke tanah suci. Sebagian dari mereka bertawaf mengelilingi Kabah, sebagiannya menumpahkan air matanya di depan Raudhah Mutahharah, sebagiannya ber-sa’i, sebagiannya salat di Maqam Ibrahim, sebagiannya lagi memohon ampunan di Multazam. Sedangkan di hari arafah, semua jamaah haji datang dan berkumpul di Padang Arafah. Mereka berlindung di dalam rahmat Rabb-nya dengan kalimat-kalimat talbiyah “labbaik, allahumma labbaik!”

Demikianlah, dengan membayangkan kondisi di musim haji seperti itu kita berharap dapat meraih keutamaan maknawi. Marilah kita beribadah dengan harapan doa kita bisa masuk ke dalam doa-doa yang dipanjatkan oleh para jamaah haji, insya Allah

 

Kita Harus Memanfaatkannya Seakan Ia adalah Ramadhan Kecil

Untuk memanfaatkan sepuluh hari yang mulia ini, pertama-tama kita tidak boleh mengabaikan penunaian salat lima waktu kita. Karena tidak ada satupun ibadah sunah yang dapat menggantikan posisi ibadah wajib. Kita harus meningkatkan semangat untuk bisa bergabung dalam salat jamaah dan memberi perhatian lebih pada ibadah-ibadah kita serta menunaikannya dengan penuh khusyuk.

Sebisa mungkin siang hari saat berpuasa, waktu yang ada kita isi dengan membaca al Quran, istigfar, salawat, zikir, dan doa. Sebagaimana di bulan Ramadhan, marilah kita undang rekan, tetangga, dan handai tolan untuk berbuka puasa di rumah kita. Hal itu selain mengingatkan mereka tentang kesunahan puasa zulhijah juga sebagai dorongan motivasi agar mereka turut serta memuliakannya.

Jika kita tak mampu rutin mengerjakannya maka di hari-hari mulia ini marilah kita menggeliat demi meraih ampunan Ilahi dengan mengerjakan salat sunah dhuha, awwabin, tahajud, dan hajat. Bahkan dengan menjadikan ampunan dan rida ilahi sebagai tujuan utama, kita harus memanfaatkannya sebagaimana kita memanfaatkan sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Bagi yang tidak mampu menjalankannya sepuluh hari penuh setidaknya menguatkan tekad untuk bisa berpuasa di hari arafah dan sehari sebelumnya (hari tarwiyah) serta mengisinya dengan ibadah-ibadah lainnya.

Dalam sepuluh malam tersebut, khususnya di malam tarwiyah, arafah, dan hari raya, terdapat tempat istimewa bagi mereka yang menghidupkannya: Membaca seribu surat al ikhlas di hari arafah dan jangan lupakan keutamaan takbir tasyrik dari salat subuh hari arafah hingga hari keempat hari raya (tanggal 9-13 Zulhijah).

Diterjemahkan dari artikel Cemil Tokpinar pada laman:

https://www.yeniailem.com/zilhiccenin-ilk-on-gunu-sanki-kucuk-ramazan/#.XSMi8ugzbDc