Sebuah Nafas – Wajah Pahit dan Hikmah dari Musibah

Sebuah Nafas – Wajah Pahit dan Hikmah dari Musibah

Sebuah Nafas – Wajah Pahit dan Hikmah dari Musibah


“Api neraka sekali-kali tidak akan menyentuh kaki yang berdebu di jalan Allah. Segala sesuatu berasal dari-Mu, Ya Ghani Rabbku, wajahku kupalingkan pada-Mu. Engkalah al-Awwal dan al-Akhir, Rabbku, wajahku kupalingkan pada-Mu.” Ketika wajah sudah bertawajuh kepada-Nya, wajah itu takkan pernah redup dan menghitam. Dikatakan: “Wajah harus senantiasa menghadap matahari, sehingga bayangan jatuh di belakang”. Jika yang menghadap matahari adalah punggung, Maka kita akan terpaku pada bayangan seperti halnya ahli dunia. Allah telah menciptakan kita sebagai manusia. Allah berikan kita anugerah kesempatan untuk menjadi manusia beriman. Dia mengirimkan Sang Sayyidul Anam, Muhammad SAW sebagai imam sekaligus pembimbing kita. Dengan berjalan di atas jalan yang dipandunya, insya Allah akan mengantarkan kita kepada-Nya, berkat Inayat dari Allah SWT. Pujian hanya bagi Allah yang memberi jalan ini kepada kita (QS. Al-A’raf 7:43).

وَنَزَعْنَا مَا فِى صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ تَجْرِى مِن تَحْتِهِمُ ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ وَقَالُوا۟ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى هَدَىٰنَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِىَ لَوْلَآ أَنْ هَدَىٰنَا ٱللَّهُ ۖ لَقَدْ جَآءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِٱلْحَقِّ ۖ وَنُودُوٓا۟ أَن تِلْكُمُ ٱلْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

“Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran”. Dan diserukan kepada mereka: “ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan”

Bala dan musibah dari luar terlihat tidak menyenangkan, buruk, dan membuat mual. Tetapi kita harus melihat hasil akhirnya. Terdapat ribuan orang hidup dalam beragam kesulitan dan penderitaan. Tetapi kesulitan tersebut perlu diterima sebagai doa yang dipersembahkan kepada-Nya. Kadang karena doa seseorang yang menderita, Allah mengampuni dosa seluruh umat. Merintihlah..! Letakkan kepalamu di atas sajadah! Ungkapkanlah semua isi hatimu kepada Allah di atas sajadah itu! Jangan sampai menyesal: “Aduh! Kupikir kehidupan dunia ini abadi!

Ya, hidup yang sementara ini berlalu seperti mimpi dan tidur. Umur yang tak berpondasi ini mengalir dan berlalu seperti sungai. Seperti angin yang berhembus dan menghilang. Seperti petir yang awalnya menggelegar namun setelahnya meredup. Supaya tak menyesal, maka kita biiznillah harus mengisi hidup kita. Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat balasannya. Allah mengetahui kebaikan & keburukan walau sebesar massa atom, elektro, proton, & neutron. Demikian juga dengan balasan apa yang layak Dia berikan kepada Anda. Semoga Allah SWT memberi keberhasilan pada Anda untuk berbuat banyak kebaikan. Semoga Allah menjauhkan kita dari perbuatan buruk walau hanya seberat atom & electron.

Ya Allah! Sukseskanlah kami menjadi representasi dari kebaikan dengan kata dan laku kami. Ya Arhamar Rahimin, Ya Dzal Jalali wal Ikram. Membahagiakan kalian dengan surga Firdaus-Nya. Semoga Allah menjauhkan Anda sejauh-jauhnya dari neraka Jahannam. Wassalam.