Umumi Seferberlik, Sohbet Atmosferi, s.74-78
Iman, memanusiakan manusia. Iman bisa menjadikan manusia sebagai raja. Sedangkan Kekufuran, menjadikan manusia sebagai hewan. Kalau begitu, tugas asli manusia adalah beriman dan berdoa.
Umumi Seferberlik, Sohbet Atmosferi, s.74-78
Iman, memanusiakan manusia. Iman bisa menjadikan manusia sebagai raja. Sedangkan Kekufuran, menjadikan manusia sebagai hewan. Kalau begitu, tugas asli manusia adalah beriman dan berdoa.
Bukanlah kemegahan dunia dan kerajaannya yang akan mengubah arah jalanmu, bukan pula keindahan-keindahan lainnya – Villa di tepi Bhosphorus, rumah-rumah peristirahatan di tempat yang sejuk, harta kekayaan, kesempatan dan keberuntungan, kekuatan dan jabatan – yang mempesonakan. Karena jalan dimana Anda mewakafkan diri Anda ini, adalah jalannya para jiwa yang berdedikasi, jalannya mereka yang tak mengharapkan pamrih dan imbalan.
***
Jadilah kalian matahari, yang mengelus lembut ubun-ubun; tak perlu ada pihak lain yang mengirimkan bantuan hidrogen ataupun helium kepada kalian! Biarlah kalian saja yang terbakar.. Jangan tunggu pujian dari orang lain. Mengalir deraslah kalian seperti jeram; menyebarlah kalian dari satu tempat ke tempat lainnya. Akan tetapi jangan sekali-kali menantikan sesuatu dari orang lain. Jadilah tanah, bukalah dada kalian kepada setiap benih. Rawatlah mereka dalam dada kalian sebagaimana ibu merawat anak-anaknya.. Tetaplah di bawah telapak kaki, jangan pernah sekali-kali berpikir untuk melompat (ke arah kesombongan). Jadilah angin, berhembuslah; meresaplah bersama hembusannya, teresaplah dalam hembusannya. Akan tetapi jangan sekali-kali menantikan pamrih. Jangan harap namamu akan mengharum. Jangan berharap:”mudah-mudahan mereka menghadiri pemakaman saya.” Jangan membayangkan:”mudah-mudahan mereka menshalatkan jenazah saya.” Cukuplah Allah buat kalian!
***
Allah SWT telah memperingatkan kepada kita bahwa menyakiti orang lain dengan cara membiarkan mereka berterima kasih atas bantuan kita dapat menjadi sebab bagi tidak diterimanya sebuah amal salih: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian (QS Al Baqarah: 264). Ya, semua sedekah harus dilakukan dengan pendekatan ini; amal kebaikan tidak boleh direndahkan dengan riya’, sum’ah, dan membiarkan orang yang kita bantu merasa berhutang budi. Perbuatan mulia itu tidak boleh dikotori dengan pamrih
***
Tanpa pamrih, adalah syiar dari kenabian; untuk menyelamatkan umat manusia, kekhususan dari jalan irsyad (dakwah) ini adalah selalu bangkit dari ‘kematiannya’ tanpa memandang mulia dirinya, senantiasa berusaha, berlari, dan