mengembangkandiri.com ha-giang-7947012_1920

BUKU ADALAH SEORANG SAHABAT YANG SETİA

Almarhum Cemil Meriç mengatakan “Aku hidup dengan buku-buku, aku menemukan ketenangan dengan buku-buku. Aku lebih mencintai orang yang di buku dibandingkan dengan orang yang di jalanan” begitulah ia mengungkapkan betapa setianya buku sebagai seorang sahabat.

Ya, buku-buku adalah seorang sahabat yang selalu setia bersama kita di setiap waktu. Terkadang kita tidak menemukan sahabat kita untuk mengadu di saat-saat kita mendapat masalah. Akan tetapi mereka tidaklah begitu. Kapanpun kita inginkan ia langsung berada di sebelah kita. Bahkan jika kita berkhianat serta kita tidak memperhatikan mereka dalam waktu yang lama, mereka dengan sabarnya menunggu kita dirak-rak yang sudah berdebu, mereka tidak tersinggung dan mereka tidak berkhianat. Dia akan membuka dadanya yang penuh dengan ilmu dan pengetahuan. Dia akan menenangkan dan mengenyangkan ruh kita, serta membentuk kehidupan kita.

Ketika melakukan semua ini, mereka juga tidak pernah meminta. Selalu menjadi pemberi. Karena mereka adalah sahabat tercinta kita. Oleh karena itu, yang paling baik adalah agar kita tidak menyia-nyiakan mereka. Jangan kita membiarkan buku-buku sebagai sahabat lama kita berada di rak-rak yang berdebu, di sela-sela atap atau didalam kardus-kardus. Lihatlah Al-Câhiz salah satu ulama islam, ia menyewa pustaka-pustaka untuk membaca buku hingga pagi, apa yang dikatakannya tentang buku-buku : “umurnya masih muda, segar, murah dan mudah ditemukan disetiap tempat yang memiliki kejadian yang menarik dan pengetahuan yang belum pernah ada sebelumnya, karya-karya dari orang-orang yang memiliki otak yang cerdas dan dari pengalaman-pengalaman yang memiliki hikmah, dan aku tidak tahu jika ada sesuatu yang lain seperti buku yang bisa mengumpulkan kabar dan berita-berita dari abad-abad yang lalu dan dari negara-negara yang jauh. Siapa yang tidak mau untuk memiliki seorang sahabat yang ketika kamu inginkan kamu jarang mengunjunginya, jika kamu menginginkan ia menjadi seperti bayangan yang tidak pernah berpisah darimu dan menjadi seperti salah satu dari anggota tubuhmu..!

Buku, ketika kamu menyuruh dia untuk diam dia terdiam membisu, ketika kamu menyuruhnya berbicara ia berbicara, ia yang tidak memulai obrolan ketika kamu memiliki kesibukan, ia yang membiarkan kamu sendiri di waktu-waktu kamu bekerja, ia seorang tamu yang berhias untuk dirinya sendiri dan yang tidak memiliki rasa keberatan dan malu ; teman yang tidak menjadi penjilat bagimu; seorang sahabat yang tidak menghasut dan menyesetkan; yang tidak membosankan; seorang rekan yang tidak munafik dan bukan pembohong.”

mengembangkandiri.com a-book-1760998_1920

MENGAPA SEORANG SİSWA HARUS MEMBACA BUKU?

Membaca buku, memberi pikiran kepada siswa sekaligus meningkatkan fungsi berpikir. Disamping itu, dari fakta-fakta yang di ketahui, membaca menjadi perantara untuk memperkaya pikiran dan mengaktifkan kinerja otak. Di dalam masa pendidikan, anak-anak yang membaca buku lebih mempermudah pekerjaan orang tua mereka dan para pengajar. Orang tua yang menginginkan hasil dari investasi yang diberikan untuk pendidikan anak mereka, seperti menyekolahkan anak-anaknya di sekolah-sekolah yang mahal dan mencukupi segala sesuatu yang diinginkan anak-anaknya tidaklah memadai. Karena anak-anak yang tidak memiliki kebiasaan membaca, akan susah untuk menjadi seorang siswa yang berhasil.

Generasi-generasi yang tidak membaca buku berefek kepada fungsi pemikiran mereka yang menjadi tumpul, bakat-bakat memunculkan ide-ide baru memburuk, gagal menjalin komunikasi dikalangannya disebabkan kurangnya kosa kata keilmuan. Untuk memperoleh nilai hukum universal, pengembangan diri dan karakter, penguasaan sejarah dan budaya hanya bisa diperoleh oleh generasi-generasi yang suka membaca, meneliti dan menyukai pengetahuan. Di dalam proses pendidikan, kita harus mengembangkan anak-anak kita dengan membaca. Sayangnya dengan menonton televisi, bermain game di komputer, anak-anak kita yang dalam masa pertumbuhan, mereka kehilangan bakat membaca dan mendapatkan kesempatan untuk membaca. Anak-anak yang membaca dan dibacakan buku, pemikiran mereka lebih luas dibandingkan dengan anak-anak yang lain. Anak-anak bisa berpikir dengan bebas jika ia tumbuh dengan ilmu. Pemikiran yang tidak didukung dengan ilmu ia menjadi dangkal. Dengan membaca akan menambah harta karun kosa kata anak-anak dan menjadikan bakat komunikasi mereka kepada manfaat yang positif. Anak yang membaca akan menambah kapasitas mereka untuk berkomunikasi. Bisa kita tekankan bahwa pada masa sekarang ini orang-orang yang sukses adalah orang yang mengambil manfaat dari kumpulan masyarakat yang berilmu dan saling berkomunikasi.

Anak-anak yang membaca dengan teratur akan mudah dengan belajar dan mengembangkan bakat mereka untuk memberikan hukum yang benar. Kekuatan otak yang didapatkan dari membaca buku-buku; akan berpengaruh positif terhadap proses seseorang dalam belajar, meneliti dan memberikan keputusan serta memperoleh manfaat bagi seseorang menuju insan kamil.

“Otak akan bekerja aktif ketika membaca buku. Dalam keadaan ini, beberapa fungsi pelaksana, akal yang memproses pengetahuan dan proses pengumpulan memori digunakan secara aktif. Di beberapa tempat di dalam otak, terjadi peningkatan penggunaan glukosa saat membaca dan berfikir. Dan hasil akhir dari membaca  akan meberikan perkembangan ke arah positif terhadap fungsi kepintaran seperti konsentrasi, ketelitian, memahami dan memberikan makna dengan menyadari apa yang di lihatnya.”

mengembangkandiri.com ringlet-7861419_960_720

SETAN SANG PENGAHALANG UJIAN DUNIA

Bahkan, setan tergolong kedalam pengahalang penting yang tertera di depan jalan kehidupan kita. Kehidupan juga termasuk kedalam kompetisi dan ujian. Persis seperti kompetisi yang mempunyai rintangan. Mari kita lihat siapakah yang akan tersandung dan terjatuh di rintangan tersebut dan siapa yang akan melompati lalu melalui untuk melaju ke target.

Apakah kalian pernah melihat rintangan-rintangan di lapangan latihan para prajurit tentara?

Bermacam ragam rintangan memenuhi lapangan tersebut. Diantaranya ada rintangan yang tinggi dan harus melompatinya. Sedangkan yang lain ada jurang yang dalam, lalu harus melompat dan keluar dari dalamnya. Bahkan juga ada tangga, harus memanjatinya dan juga masih banyak rintangan-rintangan lain. Semua ini tentunya bukanlah untuk menyiksa para prajurit tentara yang sedang berlatih. Namun pada setiap rintangan akan membantu mengembangkan organ-organ tubuh, otot dan meningkatkan bakat gerakan tentara yang berlatih. Sebagaimana lapangan Pentatlon (panca lomba) sebutan dari tempat latihan ini, jika ia bisa mengembangkan bakat dan kekuatan serta menambah kesuksesan para tentara; maka begitu juga sebagian rintangan dalam lapangan kehidupan, akan bermanfaat bagi orang-orang yang beriman untuk menguatkan kepercayaan dan akhlaknya.

Nah, setan termasuk kedalam salah satu rintangan tersebut. Bahkan termasuk kedalam golongan rintangan yang sangat besar. Nafsu yang terdapat dalam diri manusia,  yang menginginkan keburukan dan juga perasaan yang kuat merupakan dukungan setan yang sangat besar. Untuk melawan persatuan kekuatan-kekuatan jahat ini haruslah dengan daya tahan yang kuat, kukuh dan matang. Namun sebaliknya, jika seperti seorang atlet yang jarang latihan akan sangat mudah tersandung dan ketinggalan di rintangan-rintangan tersebut.

Orang-orang yang mengenal setan dan segala jebakan-jebakannya juga orang-orang yang selalu dalam keadaan siap berjuang berhadapan dengannya, mereka dengan mudahnya melewati rintangan-rintangan setan. Akan tetapi, di setiap sesi latihan, pastilah sebuah perjuangan sangat dibutuhkan, akan ada keringat yang keluar dan sedikit kelelahan. Namun, ketika mangatasi rintangan tersebut lalu tidak kalah terhadap jebakan setan, maka keberhasilan yang diperoleh merupakan salah satu kenikmatan yang paling besar. Kerena ini merupakan ujian manusia itu sendiri. Dengan artian, iradahnya mengukur daya tahannya secara pribadi. Kekuatan iradah, perasaan-perasaan yang sehat dan ujian keimanan yang diberikan ketentramannya bukanlah suatu kenikmatan yang kebetulan.

Bakat manusia akan berkembang secara relatif ketika melewati rintangan yang datang dihadapannya.